44. Kerjasama

53 11 2
                                    

Malam dimana mereka berkumpul kembali. Tidak ada hari tanpa mereka berkumpul di basecamp. Sudah 4 bulan mereka kehilangan kontak dengan Elva.

"Hari ini aku membawa tamu."

Semua mata berfokus pada Ed yang bersuara. Perihal Calvin dan Ed, kini mereka sudah agak tenang.

"Siapa Ed?" tanya Sora yang penasaran.

"Jo, masuklah."

Setelah Ed mengajak tamu itu masuk, ada satu perempuan dan satu laki-laki yang masuk dengan masker yang menutupi mulut mereka.

"Mereka siapa?" tanya Cela.

"Perkenalkan, dia Jova disampingnya James."

Yang bernama Jova menurunkan maskernya hingga ke dagu dan mengulurkan salamnya kepada semua anggota.

"Perihal Jeffrey dan Elva, mereka saksi," ujar Ed membuat semua orang menatap Jova dan James. "Ah maaf, lebih tepatnya dia penyerang di hari itu," sambung Ed.

"Penyerang?! Apa maksudmu dia penyerang?" Calvin angkat bicara setelah Ed mengatakan mereka penyerang.

"Pertama aku ingin mengatakan maaf." Jova dan James membungkuk 180 derajat di depan mereka semua. "Karena kesalahan dan kelalaian tim kami, kami salah menyerang orang pada hari itu," ucap mereka masih membungkuk.

"Hari itu?"

"Orang yang menembak Jeffrey 4 bulan lalu adalah James," jelas Ed.

Cela yang menyimak pun mulai mengangkat kepalanya. "Kesalahan? Memangnya kalian bekerja sebagai apa sampai memakai senjata?" tanya Cela.

"Ah itu... Biar James yang menjelaskan." Jova mundur dan membiarkan James maju untuk menjelaskan.

"Kami mungkin sedikit mirip dengan mafia, tapi aku dan rekan timku tidak merasa sehebat itu. Pembunuh bayaran pun bukan. Mungkin lebih seperti ke membantu masalah politik perusahaan tuntas," jelas James.

"Saat itu kami mendapat pesan dari ketua perusahaan untuk mengejar seseorang, namanya Jeffrey. Aku sempat menahan James, tidak mungkin pelakunya anak sekolah, tapi dia bersikeras bahwa anak itu lah yang dimaksud," tambah Jova.

"Saat itu dia pergi sendirian, tapi aku mengikutinya. Sayangnya aku terlambat untuk memberhentikannya dan kami kembali ke Italia," sambung Jova.

"Lalu kenapa kau baru muncul setelah 3 bulan kejadian terjadi?" tanya Alex.

"Ah itu, Ed mencari keberadaan kami."

Calvin kemudian menatap Ed meminta penjelasan. "Kau masih bertukar kabar dengan Tuanmu?" tanya Galvan yang sedari tadi hanya diam disamping Calvin.

"Omong kosong, aku tidak pernah bertemu dengan dia lagi." Ed keluar ruangan begitu selesai menjawab pertanyaan Galvan.

"He's hiding something, for sure."







ribbon.







"Aku tidak bisa memercayai mereka semua. Kau mau bekerja sama denganku tidak?"

Tidak dipungkiri, semakin hari semakin dekat hubungan antara Galvan dan Calvin. Seolah-olah perebutannya untuk Elva, seketika menghilang- walau Galvan terkadang menggoda Calvin soal Cela.

"Soal apa?"

"Motif orang itu, tidakkah kau merasa aneh?" tanya Galvan dengan wajah yang serius.

"Secepat itu kau mendapat petunjuk?"

"Tidak. Sudah dari lama aku berpikir ada yang aneh. Dia sepertinya memang... mengincar kita berdua, Cal."

"Kau sudah mengatakannya hari itu, tapi yang benar saja? Darimana dia mengenal kita- keluarga kita?"

Galvan menghela nafasnya. "Cal, ini semua terencana. Aku diculik, kau dipenjara, Elva diculik."

Calvin mengusap wajahnya- ikut frustrasi. "Ed... apakah tidak ada yang bisa membaca pikirannya?" tanya Calvin.

Baik Galvan dan Calvin mengingat-ingat hari dimana mereka menginterogasi Ed.

"Hari itu dia tidak begitu mencurigakan, dia mengungkapkan semuanya dengan tenang," ujar Galvan mengungkapkan memorinya.

Calvin mengangguk setuju.

"Galvan, bagaimana kabar ibumu?" tanya Calvin out of the blue.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya soal ibuku?"

"Bisa kau jelaskan kenapa kau bisa keluar masuk wilayah vampir saat itu?"

"Calvin. Calvin Anderson, margamu Anderson kan?"

"Ada apa?"

"Galavano Alaistor... Calvin Anderson... Kurasa ada-"


Prang!

Galvan dan Calvin menatap satu sama lain. Suara itu berasal dari dalam basecamp.

"Itu Rachel. Cela, itu Cela!"

Calvin langsung berlari masuk ke dalam yang kemudian diikuti oleh Galvan dibelakangnya.

Ribbon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang