10

12.3K 1K 13
                                    

Pagi paginya Tia bangun dengan kepala berputar putar, setelah mengumpulkan kesadaran ia melihat sekelilingnya. Aneh, ini bukanlah kamarnya jadi sekarang dia berada di kamar siapa?

Ketika memperhatikan meja di sebelahnya ia menemukan foto member BTS dan Taehyung.

"Ah.. sepertinya aku mabuk semalam dan berakhir tidur di kasur Taehyung..."

"Tunggu..."

"Di kasur Taehyung?!"

Setelah itu ia melihat ke sebelahnya memeriksa apakah ada Taehyung dan memegangi bajunya lalu sesaat kemudian wajahnya merah padam.

"Aku mabuk tidak melakukan apa apa kan..."

Wajahnya yang masih merah membuatnya terlihat seperti tomat. Tia membayangkan kemungkinan apa saja yang terjadi namun hal itu dipatahkan oleh ketukan pintu dari luar.

Tia segera bangun dan membukakannya. Terlihat Taehyung yang sedang tersenyum.

"Kau sudah bangun kan? Ayo sarapan bersama," Ucapnya.

Tia hanya menatap Taehyung, "aku ingin bertanya padanya tapi.. rasanya... Itu sangat memalukan!" Tia yang mencoba mengontrol emosinya akhirnya mengangguk dan pergi ke meja makan.

Saat sampai ia disambut oleh mereka berenam.

"Ah Tia, bagaimana dengan tidurmu?" Tanya Namjoon.

Tia tak menjawab dan memalingkan wajahnya ke Taehyung . "Kau.. kemarin malam tidur dimana?"

Taehyung yang mendengar itu segera mengerti apa yang dikatakan Tia. "Aku ada di sofa tenang saja!"

Mendengar pengakuan dari Taehyung membuatnya bisa bernafas lega. Setelah itu mereka akhirnya makan bersama meski Tia tetap saja menjauh dari mereka.

Setelah selesai Tia berencana untuk kembali ke kediamannya namun Jimin memintanya untuk foto bersama.

"Coba kau arahkan kamera mu padaku." Pinta Tia dan segera dilaksanakan oleh Jimin.

Namun yang terjadi selanjutnya adalah kameranya eror dan tak bisa digunakkan.

"Ah kejadian itu sama sepertiku waktu itu!" Seru jin tiba tiba.

"Kau pernah ingin memfotoku?" Tanya Tia dingin.

"A...aaa.. i..itu.." jin segera mengalihkan pandangannya.

Melihat reaksi jin Tia hanya menggelengkan kepalanya. "Aku bisa memanipulasi kamera seseorang. Aku membuat siapapun yang ingin memotretku, merekam baik secara video atau suara tak bisa melakukannya. Aku mengacaukan kameranya agar tak bisa mengambil gambarku."

"Kenapa?" Tanya Jimin setengah kecewa.

"Aku tak suka melihat fotoku sendiri."

"Kalau begitu kau tak perlu melihat fotomu, biarkan kami saja yang menyimpannya." Sahut Jungkook.

"Untuk apa kau menyimpan fotoku?"

"Untuk disimpan ke album, kami sudah biasa berfoto lalu memasukannya ke album agar menjadi kenangan yang tak terlupakan." Jelas Taehyung.

"Aku tak mau." Setelah itu Tia pergi tanpa berpamitan.

Member hanya bisa menghela nafas, mereka sudah biasa dengan perlakuan kaku dari Tia ini.

•••

Pagi pagi sudah BTS pergi ke lokasi syuting untuk acara mereka. Namun tak ada tanda Tia sedikitpun bahkan ketika mereka ke agensi untuk persiapan comeback Tia tak ada dimanapun.

Saat itu soyeon datang dan menyapa mereka. "Ah ya, hari ini Tia tak bisa menemani kalian dulu. Temannya dari Indonesia sudah sampai ke Korea pagi tadi."

"Dia punya teman?" Tanya Yoongi heran dan segera mendapatkan senggolan pelan dari jin.

"Ahaha, dia tentu saja punya teman tapi hanya satu orang saja. Ingatkah kalian saat dia mengatakan bahwa ada beberapa orang yang mengetahui rahasianya selain kalian dan aku?"

"Ah, iya!" Seru Namjoon setelah mengingat kembali perkataan Tia waktu itu.

"Nah, dia adalah orangnya."

"Aku ingin bertemu dengannya! Aku ingin melihat bagaimana teman Tia!" Seru Taehyung bersemangat.

"Yap, kalian bisa bertemu jika Tia mengizinkannya." Setelah itu mereka tertawa bersama.

•••

Sementara itu Tia sudah menunggu di bandara sedari tadi namun temannya tak kunjung datang.

"Kemana dia?" Keluh Tia kesal.

"Disini!" Terdengar suara dari belakang dan sosok tersebut segera memeluk Tia.

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan Tia! Aku sangat rindu padamu!" Serunya bersemangat.

"Ah.. aku juga rindu padamu Mira."

"Kau masih saja kaku seperti dulu! Ah ya kudengar kau tinggal bersama BTS kan?" Tanyanya setengah berbisik takut terdengar orang lain.

"Bukan tinggal bersama aku hanya sebatas bodyguard mereka saja."

"Tak apa. Apa kau lebih bahagia tinggal di Korea?"

"Sama saja."

Mendengar jawabannya tersebut entah mengapa ada rasa kesedihan tersendiri untuk Mira. "Aku harap kau menemukan kebahagiaanmu lagi disini." Bisik Mira pelan namun tak terdengar oleh Tia.

"Kalau begitu ayo kerumahmu!" Ucapnya sembari menarik koper besarnya.

"Mau aku yang bawakan?" Tanya Tia.

"Tak perlu! Menarik koper adalah hobiku!" Serunya penuh semangat.

Melihat teman lamanya berada di sisinya lagi membuat Tia tersenyum tipis untuk pertama kalinya.

-TBC-

bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang