Karena jaket hitam yang Tia pakai membuatnya tidak terlihat seperti seseorang yang terluka. Jaket yang dipakai Tia adalah jaket yang dibuatnya sendiri untuk menahan efek serangan sebanyak 30% dan jaket itu tak bisa dirobek ataupun dihancurkan.
Tapi meskipun begitu jika seandainya Tia terkena serangan langsung jaketnya tak akan robek namun kulit dan kemeja putihnya yang akan terkena dampaknya. Sama seperti sekarang ini.
Dia pergi ke sebuah toko obat obatan mencari perban untuk punggungnya, setelah mendapatkannya ia pergi ke toilet umum untuk memasangkan perban di punggungnya.
Meski susah ia berhasil melakukannya dan saat sampai ke rumahnya ia melihat kenapa banyak sepatu di rumahnya.
Dan pertanyaannya itu terjawab ketika ia melihat ketujuh manusia sedang duduk di ruang tamu.
"Ah Tia! Selamat datang!" Seru Jimin sembari membungkukkan badannya begitupula yang lain.
"Tia!!" Tiba tiba saja terdengar suara teriakan dari arah dapur, sesosok gadis manis berlari ke arah Tia dan memeluknya.
Namun karena pelukannya yang terlalu erat membuat luka Tia sepertinya terbuka lagi, merasakan sakit lagi Tia segera melepaskan pelukan Mira.
"Kenapa kau membiarkan mereka masuk kesini?" Tanya Tia.
"Tak apa! Mereka adalah seorang idol grup yang sangat terkenal! Kapan lagi mereka akan menghampiri rumahmu."
"Aku dan mereka tinggal bersebelahan." Tia memutar bola matanya malas.
"Iya juga ya, tapi tak apa! Sekalian duduk bersama mereka aku akan menyiapkan camilan." Pintanya yang langsung menarik Tia agar duduk di dekat BTS.
Merasakan punggungnya menguarkan darah lagi Tia segera bangkit. "Sebentar, aku ingin mengganti bajuku." Semua mengangguk dan Tia segera pergi ke kamarnya.
30 menit telah berlalu semenjak Tia pergi ke kamarnya.
"Kemana dia? Kenapa lama sekali?" Tanya Namjoon.
"Apakah wanita selama ini saat pergi ke kamarnya?" Tanya jin.
"Mungkin dia sedang berdandan?" Balas Jungkook.
"Menurutku dia bukanlah tipe orang yang suka berdandan." Sahut Taehyung.
"Daripada menebak nebaknya terus aku akan menyusul Tia terlebih dahulu." Setelah itu Mira pergi ke kamar Tia.
Ketika ingin mengetuk pintu Tia sudah membuka pintunya terlebih dahulu. "Ada apa?" Tanya Tia.
"Kenapa kau lama sekali? Ayo kita makan camilannya bersama!" Seru Mira.
"Ah ya, aku lupa kalau mereka ada disini."
"Heee?!! Kau melupakan mereka??!"
"Diamlah. Suaramu terlalu keras, kupingku rasanya mau pecah."
Mendengar itu Mira memanyunkan bibirnya menandakan bahwa ia sekarang sedang kesal.
Tia mengabaikan itu dan pergi ke tempat BTS berada. "Hanya makan camilan saja kan?" Tanyanya pada mereka.
"Ya! Tapi kami ingin berfoto denganmu dan Mira." Pinta Jimin seketika.
"Kyaa Jimin oppa ingin berfoto denganku!" Seru Mira tiba tiba dari belakang karena reaksinya itu membuat member Bangtan tertawa, kecuali Tia.
"Kalian saja yang berfoto, aku yang akan memotretnya."
"Tidak boleh!" Cegah Mira kesal.
"Mari berfoto! Bahkan kau dan aku saja hanya pernah berfoto sekali saja!" Serunya yang mendorong punggung Tia sontak Tia segera melompat menjauh dari Mira.
Melihat reaksinya itu semuanya segera menatap Tia heran. "Ah..mari kita foto bersama.." ucapnya yang segera mengambil kamera di tangan Jimin.
"Maaf.. bagaimana cara menggunakan kamera?" Dan akhirnya kameranya dipegang oleh Jimin lagi.
Setelah semuanya siap di tempat kamera di setting untuk menghitung mundur.
3...
2...
"Semuanya katakan Tia!" Seru Taehyung tiba tiba.
""TIA!!""
Tia yang mendengar itu terkejut dan...
Cekrek.
Semuanya berpose bagus kecuali Tia.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.