45

4.2K 424 47
                                    

"apakah yang dimaksud Tia san tentang gerbang menuju dimensi monster itu berupa retakan yang aku lihat tempo hari?" Tanya Sernia.

Tia mengangguk, "saat kalian memanggilku, aku saat itu sedang berusaha untuk masuk kedalam retakan tersebut tapi di dalam sana terdapat sebuah bola mata merah yang memandangiku, dan mata itu sangat mengerikan bahkan aku tak bisa menggerakan tubuhku hampir setengah jam."

Jelasnya yang membuat semuanya saling berpandangan,

"Jadi.. siapa saja yang terluka?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Namun semuanya diam.

"Kenapa? Kenapa diam?" Tanyanya lagi.

"Biar aku lihat saja." Setelah itu Tia berjalan menuju salah satu kamar, dari jendelanya sudah terlihat seorang laki laki yang terbaring lemas di tempat tidurnya.

Mata Tia membulat, apa yang ia lihat kini sangat membuatnya terkejut.

"Apa...."

"Maaf Tia san, maaf..." Tiba tiba saja Steven terduduk di lantai dan seakan akan memohon ampunan pada Tia.

"Maaf, karena aku terlalu lemah. Maaf." Ia terus mengulangi perkataan itu, namun Tia menarik tangannya agar berdiri. "Aku bukanlah Tuhan, kamu tak pantas bersujud untukku." Ucapnya.

"Sebagian warga mati, Taehyung dan Felix stray kids mengalami luka, itu semua salahku. Maaf, aku terlalu munafik. Bahkan tadi aku sempat ingin menyalahkan dirimu karena engkau tidak datang saat aku butuh bantuanmu."

Tia memeluk Steven, "maaf juga, aku yang salah. Padahal aku yang pertama kali melihat monster itu tapi aku malah diam mematung bagaikan mayat hidup dan tak melakukan apapun."

"Mari hadapi bersama." Tia mengelus punggung Steven, ia paham bahkan sangat paham apa yang dirasakan Steven saat ini. Perasaan bersalah yang tak bisa melindungi orang orang di sekelilingnya.

Tak hanya mereka berdua tapi yang lainnya pun saling merangkul untuk menguatkan diri, member BTS juga melakukan hal yang sama.

"Aku tak bermaksud ingin memperkeruh masalah tapi banyak fans Taehyung yang benar benar ingin menjatuhkan kita." Tiba tiba saja so kyung menyela sebentar.

"Aku tahu itu.." mata Tia terlihat lesu.

Jung hoseok yang menyadari itu segera mengelus rambutnya, "kami akan membantu. Kami akan memberikan klarifikasi terkait masalah ini, meski tak bisa menghapus semuanya tapi kami ingin merubah pandangan orang orang kepada kalian. Kalian sudah berusaha sebaik mungkin." Ia tersenyum sangat manis dan entah mengapa senyumannya sangat menular.

"Selagi kami mengurus masalah itu, sebaiknya kau mengurus beberapa orang yang terlibat dalam kejadian itu. Rata rata dari mereka memiliki gangguan pada jiwanya." Jelas Yoongi di sebelahnya.

"Mungkin sebagian dari kita harus ada yang bersama Tia, setidaknya itu akan membuat yang lain paham bahwa PION tak sepenuhnya salah." Balas Jimin.

Saran darinya dapat diterima oleh yang lain.

"Aku, jin, Yoongi akan mengklarifikasi masalah Taehyung kepada para penggemar. Sedangkan Jungkook, Jimin dan Jung hoseok kalian ikut Tia untuk memperbaiki psikis beberapa korban." Ucap Namjoon dan dibalas anggukan yang lain.

"Kita harus bertindak cepat." Seru Jungkook.

"Ah! Kami juga ingin membantu! Apa yang bisa kami bantu untuk kalian?" Tanya Rudolf kepada mereka.

Mereka tahu untuk masalah seperti ini seharusnya diserahkan untuk orang dewasa tapi meski sedikit tapi mereka tetap ingin membantu.

"Baiklah, aku ingin kau, kuro dan Sernia menjaga Taehyung. Dan Tiffany, Steven, so kyung serta angel berjaga di kota sembari mencari informasi tentang retakan itu lebih lanjut. Biasanya, ketika monster muncul maka retakan tersebut akan muncul, aku harap jika monster kembali ada, kalian bisa melacak retakan yang dilangit itu." Perintah Tia dan semuanya setuju.

bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang