40

5.5K 490 13
                                    

Mereka memulai pikniknya, beralaskan karpet mereka berdelapan mendapatkan tempat duduk yang nyaman, ditemani halaman luas serta bunga berwarna warni mereka bisa menenangkan pikiran sejenak.

Bahkan posisi Yoongi dan Jimin sedang tiduran, sedangkan yang lain sibuk dengan urusannya.

"Burgernya sudah jadi." Jin datang dengan piring yang penuh dengan kedelapan burger.

Mereka semua mengambil masing masing satu dan melahapnya, ukuran burger yang sesuai dengan mulut mereka dapat memudahkannya untuk makan tapi tidak dengan Tia. Rahangnya yang cenderung lebih kecil dibanding mereka membuatnya kesusahan saat mengigitnya.

Alhasil sausnya berhamburan di dekat mulut Tia dan itu menimbulkan tawa bagi mereka bertujuh.

"Lihatlah, bahkan sausnya sampai ke hidungmu." Ledek Jung hoseok padanya.

"Mulutku tak cukup untuk melahapnya, jin oppa lain kali buatkan aku burger yang sesuai dengan lebar mulutku." Gerutu Tia sembari mengelap saus yang berada di sekitar mulutnya.

"Ah... Sausnya masih ada disini.." Taehyung menunjukkan suatu daerah di wajah Tia yang terkena saus.

"Dimana?"

"Itu di sebelah kiri."

"Apakah sudah?"

"Belum, agak ke kiri sedikit."

"Eumm... Apakah sudah?" Merasa gregetan dengannya, Taehyung mengambil sehelai tisu dan mengelapnya di bagian wajah Tia yang terkena saus.

Karena ingin mengelapnya sudah dapat dipastikan bahwa mereka harus berdekatan, Taehyung pun menghapus jarak di antara keduanya, wajah Taehyung bahkan sangat dekat dengan wajah Tia.

Perlahan namun pasti Taehyung menghapus jejak saus di wajah Tia, Tia mendadak merasakan debaran jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Sudah selesai." Ucapnya sembari tersenyum, Taehyung yang kembali ke posisi semula membuat Tia bisa bernafas teratur lagi.

"Jika kau tak bisa memakannya, sebaiknya ku potong lebih dulu." Jimin mendekati Tia dan membelah dua burger Tia agar lebih mudah untuk dimakan olehnya.

"Terimakasih!" Seru Tia senang.

"Dia memang peri yang baik hati." Ucap Jungkook.

Jimin yang mendengar itu hanya tersenyum tersipu malu.

"Kalo dia peri maka aku iblisnya." Timpal Tia.

Entah itu lawakan atau bukan namun semuanya menatap Tia. "Maksudku aku yang akan melengkapi Jimin Hyung." Lanjutnya lagi.

"Hufft.. ku pikir apa.." tiba tiba saja Namjoon menghela nafasnya dalam dalam.

"Hehh? Emang apa yang salah dengan bicaraku?" Tanya Tia dengan ekspresi lugu nya.

"Tak ada." Jung hoseok segera membalas cepat.

•••

Malamnya, Tia tidur di gedung organisasi bersama yang lain. Tapi baru saja jam 12 malam Tia terbangun, ia berencana untuk ke kamar mandi namun perhatiannya teralihkan ketika melihat lampu ruangan Tiffany masih menyala.

Tia menghampirinya dan terlihat Tiffany yang sedang mengutak Atik salah satu alatnya.

"Ada apa?" Tanya Tia padanya.

Tiffany yang tak menyadari keberadaan Tia tersentak kaget.

"Ah maaf..."

bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang