Selagi berada di rumah sakit Tia menyiapkan kata kata yang akan disampaikannya pada siaran langsung di seluruh dunia. Tia yakin tak ada lagi yang perlu di tutupi, sekarang adalah saatnya untuk mengatakan semuanya.
Hari ini Tia diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit, sudah dapat di prediksi bahwa ribuan orang akan mencarinya. Mengingat kenyataan bahwa selama ini ia selalu menyembunyikan dirinya sekarang ia akan menampilkan dirinya di publik pertama kali.
Tia sedikit merasa gelisah namun ketujuh manusia itu menyemangatinya.
"Tak apa! Semua akan baik-baik saja." Jimin tersenyum di sebelahnya.
Saat ini Tia ingin keluar dari rumah sakit, dia mengigit bibir bawahnya, ia sudah bertekad dan harus ia lakukan.
Ketika berada di lantai bawah, pintu keluar rumah sakit sudah dipenuhi oleh ratusan wartawan dan saat melihat adanya Tia, mereka semua mulai semakin berisik. Bahkan para securiti sepertinya sudah kelelahan menahan para wartawan tersebut.
Tia memberikan tanda pada BTS untuk tidak mengikutinya atau keadaan semakin parah.
"Ini akan berbahaya, untuk kali ini biar aku sendiri saja oke. Percaya padaku, aku akan baik baik saja." Tia tersenyum ke arah mereka, mereka mengangguk. Mereka tahu jika Tia terlihat bersama BTS akan menambah masalah untuk Tia.
BTS mengambil langkah memutar balik dan Tia terus berjalan kedepan. Semakin ia mendekat ke pintu keluar semakin pula wartawan berdesakan untuk melihatnya.
Ini adalah saatnya, Tia melewati pintu keluar dan memasuki lautan wartawan. Tia yang hanya seorang diri dapat dengan mudahnya berjalan diantara mereka meski beberapa dari wartawan menariki baju nya.
"Apakah kau benar bernama Tia?"
"Apakah kau seorang alien?"
"Apa kau benar bersama dengan BTS?"
"Apa kau tau tentang monster tersebut?"
Kira kira pertanyaan itulah yang terus dilontarkan oleh wartawan, beberapa cameramen pun mengecek kameranya yang eror karena sihir Tia. Tia tak menjawab satupun pertanyaan wartawan tersebut dan terus berjalan kedepan. Namun entah mengapa, lautan wartawan ini tak ada habisnya.
"Bisakah kalian memberikanku kesempatan untuk berjalan?" Tia perlahan lahan sedikit kesal ketika banyaknya wartawan yang menghalanginya.
"Dengarkan aku!" Serunya yang sukses membuat seluruh ribuan wartawan itu terdiam.
Suaranya kini benar benar sangat marah, "aku akan mengatakan semuanya nanti, jadi bisakah aku untuk pulang kerumah? Aku baru saja sembuh dari koma." Ucapnya penuh dengan tekanan.
Ia melanjutkan jalannya dan berniat pergi dari lautan wartawan namun sepertinya tak semudah itu. Mereka bahkan mengikuti Tia yang ingin pulang kerumahnya.
Dengan kemampuannya Tia melompat menjauh dari mereka ke sebuah gang kecil dan dalam sekejap ia membentuk portal yang membantunya berteleportasi ke rumahnya.
Saat ini rumahnya sedikit ramai di depan, namun untungnya banyaknya bodyguard melindungi. Terlebih disebelah rumahnya adalah dorm BTS.
Tia memegangi kepalanya, setidaknya didalam rumahnya ia bisa merasakan keheningan meski sebentar. Besok, besok adalah hari kebenaran.
•••
Tia kini sedang berada di salah satu perusahaan siaran langsung yang akan tersambung ke seluruh dunia. Sekarang dia akan mengatakan semuanya.
Tia beberapa kali mencoba untuk menghela nafasnya, ketika ia berjalan menuju microfon yang sudah disediakan ribuan kamera kini mengarah padanya. Untuk saat ini Tia tak menggunakan sihirnya untuk memanipulasi kamera, sekarang ia benar benar ingin agar seluruh dunia mengetahui semuanya.
Tia memejamkan matanya sejenak dan menghela nafasnya untuk kesekian kalinya.
"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama saya adalah Tia. Sepertinya beberapa hari yang lalu terjadi peristiwa yang sebelumnya tak pernah muncul dimanapun. Aku ingin mengatakan bahwa sebenarnya dunia ini sedikit dalam bahaya."
Mendengar ucapan dari Tia respon seluruh warga di dunia adalah kaget.
"Kejadian beberapa hari yang lalu sudah menjadi tanda. Sebenarnya dunia ini memang benar adanya monster, ini bukanlah cerita fiksi ataupun film. Ini murni adanya, monster di dunia ini benar benar ada, monster telah ada sejak dahulu kala namun aku.. aku minta maaf karena telah menyembunyikan kebenaran ini bertahun tahun pada kalian." Saat itu Tia membungkukkan badannya.
"Aku memiliki sihir, maaf. Ini bukanlah cerita karangan yang kubuat buat, tapi aku memang memiliki sihir. Sihirku adalah memanipulasi ingatan, sebenarnya beberapa daei kalian tahu tentang keberadaan monster ini namun aku menghapus ingatan itu dari kalian. Maafkan aku."
"Aku tak memiliki maksud jahat, aku hanya ingin melindungi kalian, itu saja. Sekarang kalian sudah tau tentang keberadaan monster di dunia ini aku harap kalian tidak takut, jika kalian takut itu hanya akan menambah kekuatan untuk para monster. Monster terbentuk dari rasa ketakutan, kegelisahan dan seluruh sisi gelap manusia. Karena itu aku harap kalian akan merasa baik baik saja."
"Aku bukanlah seorang pahlawan dari dunia cerita namun aku yang memiliki kekuatan sihir ini sepertinya bertanggung jawab untuk melindungi kalian. Aku ingin melindungi kalian semua, aku akan usahakan segalanya untuk menekan angka kematian akibat monster."
"Bisakah kalian percaya padaku? Sekali lagi, aku bukanlah seorang pahlawan tapi aku ingin melindungi kalian semua. Kalian, seluruh dunia ini, aku ingin melindunginya." Tia mengucapkan itu dengan tegas, sorot matanya benar benar sangat bertekad saat ini.
Tangannya mengepal kuat, "karena itu, percaya padaku! Percaya bahwa kita akan selamat dari serangan monster ini. Kalian, aku, kita semua. Mari lindungi satu sama lain, mari bentuk kedamaian, kedamaian yang tercipta dari kita sendiri!" Serunya bersemangat, energi semangat Tia tersalurkan ke seluruh penjuru dunia.
Saat ini mereka semua mendengar pidato dari Tia, sebagian besar dari mereka merasakan ketakutan namun perkataan Tia seakan membalut ketakutan itu dengan keberanian.
Tia menutup pidato tersebut dengan mengesankan dan mendapatkan tepuk tangan yang meriah.
Meski begitu jalan yang akan ditempuh oleh Tia selanjutnya tak akan mudah.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.