Ketika mencoba mengingat lagi, semuanya terhubung pada Tia. Jika seandainya ia tak lahir apakah dunia ini akan ada monster? Jika seandainya ia tak lahir kedua orang tuanya pasti masih ada. Jika seandainya ia tak lahir seluruh keluarganya akan utuh. Jadi.. apa keuntungannya Tia lahir? Untuk apa Tia berada di dunia ini?
Apakah ada yang merasa seperti Tia? Sosok yang sepertinya tidak diperhatikan, tidak dihargai bahkan tidak dianggap sama sekali. Sosok yang selalu berusaha sendiri, sosok yang sebenarnya ingin meminta bantuan tapi tak ada satupun yang mau mengulurkan tangan untuknya.
Sosok yang selalu ingin terlihat kuat namun hatinya bahkan lebih rapuh dari siapapun.
"Kehadiranku di kehidupan kalian adalah kesalahan." Satu kalimat yang memiliki ribuan arti kesepian sekaligus kesedihan.
Dan mereka bertujuh bisa merasakannya.
"Kesalahan? Ya, tentu saja." Jawab Namjoon tegas, perkataannya membuat semuanya menoleh ke arah Namjoon dengan tatapan yang tak mengerti.
Mendengar jawaban Namjoon Tia hanya tersenyum tipis, ia tahu kenyatannya, ia tahu.
"Karena dirimu kami tak bisa konsentrasi dengan baik, karena kehadiranmu membuat kami selalu terfokus padamu, karena keadaanmu selalu membuat kami khawatir. Karena kau kami jadi mengerti perasaan wanita. Dengar Tia, itulah yang dinamakan keluarga. Kami menganggapmu keluarga, sejak kau datang sebagai bodyguard kami, kami saat itu juga sudah menganggapmu bagian dari kami. Kau pernah bertanya pada Jimin apa itu keluarga? Jimin mengatakan kalau keluarga adalah tempat mu untuk kembali tak peduli sejauh apapun kau pergi. Selama ini kau tak pernah merasakan hal itu, karena itu izinkan kami menjadi bagian dari keluargamu. Kami tak bisa bilang bahwa akan selalu bersamamu tapi kami bisa mengatakan bahwa kami bisa menjadi sandaran ketika kau merasa sedih Tia."
Meski tak tahu masa lalu Tia sepenuhnya namun siapapun akan tahu bahwa Tia sebenarnya tak memiliki keluarga yang harmonis atau keluarganya terpecah belah.
Sebagai seseorang yang merasakan tinggal jauh dari keluarga adalah hal yang berat mereka mengetahuinya namun jika mereka bisa kembali bersama keluarga, Tia tidak bisa. Sampai kapanpun tak akan pernah bisa.
Mendengar penyataan dari Namjoon sendiri membuat Tia membulatkan matanya. Perkataannya benar benar tak bisa di prediksi Tia, responnya, semuanya tak ada yang bisa di prediksi Tia.
"Apa yang kau katakan..." Meski mulutnya seakan menolak namun hati tak pernah bisa berbohong.
Air mata kini keluar dari matanya, sepertinya perkataan yang selalu ingin ia dengar malah terucap dari mulut mereka, sosok yang tak pernah Tia duga sama sekali.
Melihat Tia mengeluarkan air matanya, dengan cepat Taehyung mengelapnya menggunakan tangannya yang besar.
Suaranya, senyumannya, dan sentuhan lembut dari tangannya membuat Tia terdiam.
"Kami adalah keluargamu Tia." Ucapnya dengan deep voice yang sangat menenangkan.
Apakah ini ilusi? Apakah ini mimpi? Jika iya bisakah bangunkan Tia sekarang juga?
Ucapannya benar benar menghipnotis Tia, seakan semua bebannya seperti menghilang.
"Aku tak boleh lengah." Ia mengatakan itu di dalam hatinya.
Tia menatap ke arah mereka semua sembari berdiri, dengan Tia berdiri semuanya segera menjauh sedikit dari Tia bermaksud memberikannya ruang.
"Aku.. aku ingin pergi dari sini.." ucapnya sembari berjalan menjauh dari mereka.
"Tia.. kau ingin pergi kemana?" Tanya Jung hoseok.
Tia tak bisa berjalan lagi ketika mendengar suara mereka, "aku ingin pergi sekitaran Asia." Balasnya.
"Jika begitu, bisakah kau datang ke salah satu konser kami? Kami sedang melakukan tour Asia saat ini. Kami ingin kau datang ke salah satu konser kami, bolehkah?" Tanya Jungkook.
Tia hanya terdiam sebentar, "ku usahakan." Jawabnya dan sesaat kemudian sebuah portal waktu berada di depannya.
Tia segera memasuki portal teleportasi tersebut dan menghilang. Para member lagi lagi terkejut.
"Sihir barunya?" Gumam Yoongi.
"Jangan terkecoh. Sehebat apapun dia, dia tetaplah manusia." Jelas jin.
"Aku penasaran dengan masa lalunya..." Tiba tiba saja Taehyung mengatakan hal tersebut.
Semuanya kini memandangnya, "sepertinya dia butuh waktu sendiri." Ucap Jimin.
"Tapi tetap saja aku ingin dia datang ke konser kita, aku rindu padanya yang selalu ada di backstage ketika kita selesai."
Jung hoseok menepuk pundak Jungkook, "tak apa. Dia bilang dia akan mengusahakannya. Mari kita lanjutkan tour konser kita lagi, semangat!" Serunya menyemangati yang lain.
-TBC-
Oke, mulai Minggu depan update satu Minggu sekali atau satu Minggu dua kali dikarenakan tidak ada lagi cadangan chapter 😂
Akhir akhir ini juga susah buat nulis karena sibuk sekolah 🙃
Aku harap kalian tetap menantikan cerita ini, terimakasih yang sudah baca ini 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.