28

7.2K 685 15
                                    

Selain merubah pakaian, Tia juga merubah gaya rambutnya agar cocok dengan style yang ia pakai. Ia mengepang sebagian rambutnya agar terlihat lebih bagus.

Menggunakan sihir Tia mereka semua tidak akan mengenali BTS sebagai idol namun sebagai orang biasa saja.

Kemampuan inilah yang sangat disukai Bangtan, bagi mereka sendiri mereka juga membutuhkan waktu dimana 'privasi' mereka tidak diketahui oleh publik.

Mereka menaiki mobil dan menuju Busan. Di perjalanan menuju Busan merek bertukar lelucon, suara tawa mereka terdengar hingga di pertengahan jalan. Sisanya mereka habiskan waktu dengan tidur sementara Tia terus berjaga sambil berfikir.

Tia duduk di sebelah supir, supir ini salah satu staff dari big hit.  Dia seorang pria dan usianya terpaut jauh dari Tia.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanyanya ramah. Tia menoleh kearahnya sejenak dan kembali memangku dagu dengan tangannya.

"Tak ada."

"Kenapa kau tak tidur seperti mereka?"

"Aku adalah bodyguard mereka, aku harus menjaganya." Jawab Tia.

Pak supir itu hanya mengulum senyumnya, "kau harus menikmati masa mudamu." Mendengar itu Tia membulatkan matanya, entah mengapa dia merasa sesuatu dari pak supir ini.

Bukan energi monster atau apapun itu namun hal yang lain. Hal yang tidak dipahami Tia.

•••

Mereka tiba di Busan dan segera mengunjungi rumah Jimin terlebih dahulu. "Aku sangat kangen dengan ibuku!" Serunya penuh semangat yang membara.

"Sebentar lagi kau akan menemuinya, sabarlah sedikit." Sahut Yoongi.

Mengabaikan perkataan Yoongi, Jimin sangat bersemangat lebih dari biasanya.

Akhirnya mereka sampai dirumah yang sangat dirindukan oleh Jimin.

"Eomma!" Serunya dan langsung memeluk kedua orang tuanya itu.

Dan memeluk adiknya, park Ji-hyun.

"Ah, aku sangat merindukanmu." Ucapnya pada adik tersayangnya itu sedangkan Jimin tersenyum manis.

Ketika ji-Hyun memperhatikan teman-teman yang datang bersama jimin ia melihat seseorang yang belum pernah ia kenal terlebih dia adalah seorang wanita?!

"Jimin! Apakah dia pacaramu?!" Tanyanya heboh begitu pula kedua orang tua Jimin.

"Tidak! Bukan! Dia adalah bodyguard dan teman kami." Tegas Jimin cepat sedangkan Tia hanya memasang wajah datarnya.

"Bodyguard? Wow, dia lumayan juga." Bisik Ji-Hyun pada Jimin.

Jimin hanya memutar bola matanya, "oh ayolah..."

Beberapa jam kemudian yang lain berpamitan untuk ke rumah Jungkook sedangkan Jimin tetap tinggal dirumahnya terlebih dahulu sampai beberapa hari kedepan.

"Sampai jumpa Jimin Hyung!" Seru Jungkook sembari melambaikan tangannya dan dibalas oleh Jimin.

"Baiklah, hati hati!"

Dengan jarak yang lumayan jauh mereka sampai di rumah Jungkook saat sore hari.

Dan respon keluarga Jungkook mengira bahwa Tia adalah pacarnya.

bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang