"jadi kalian sudah berpacaran?" Tanya Yoongi pada mereka berdua.
Tia dan Taehyung berpandangan dan mengangguk bersamaan.
"Woaah selamat!" Seru Jimin bersemangat.
Jin segera merangkul Taehyung, "bayi besar kita sudah besar ternyata!" Serunya.
"Ketika kau bersama Tia sedang makan, hilangkan kebiasaanmu yang memilih milih makanan!" Seru Jung hoseok.
"Hyung!" Seru Taehyung.
"Apa? Tia harus tau keburukanmu!" Balas Namjoon dan tertawa.
"Kalian harus merayakannya dan Taehyung kau harus mentraktir kami." Ucap Yoongi.
"Tidak bisa!!" Seru Taehyung lagi.
"Hyung tak boleh seperti itu! Kabar bahagia harus dirayakan!" Balas Jungkook.
"Kabarnya memang bahagia tapi kalian tak membuatku bahagia!" Balas Taehyung dan disambut tawa oleh yang lainnya bahkan Tia tertawa juga.
"Aku harap kalian bisa bersama sama sampai maut memisahkan." Seru Jimin.
"Ah Jimin ssi kau terlalu lebay!" Ledek jin.
"Hyung berhentilah menggodaku!" Balas Jimin dengan nada manjanya.
"Kau mulai manja lagi kan pada Hyung mu." Ucap Namjoon.
"Hyung apa kau cemburu?" Tanya Jungkook menggodanya.
"Darimananya." Balas nya datar.
Dan mereka lagi lagi hanyalah tertawa.
Setelah itu kabar mereka berpacaran diberitahu ke anggota PION, mereka mendukung penuh hubungan mereka berdua. Tak hanya anggota PION tetapi soyeon juga diberitahu mengenai ini.
"Aahh.. kau sudah besar, pertama kali kita bertemu kau hanyalah seorang bocah berumur 10 tahun dan sekarang umurmu hampir 23 tahun, kau juga sudah mempunyai pacar yang kebetulan sekali pacarmu adalah anak didikku." Tawanya di akhir kalimat, Tia hanya tersenyum mengangguk.
Saat ini mereka berdua berada di ruangan soyeon sembari berdiri menghadap jendela keluar dengan kopi panas menemani mereka mengobrol santai.
"Aku harap hubungan kalian lancar." Tambahnya.
"Ya.. terimakasih, aku pikir kau seperti orang tuaku soyeon. Aku kehilangan kedua orang tua ku, keluargaku, seluruh temanku dan saat itu kau menemukanku. Aku pikir jika tak ada kau saat itu mungkin aku sekarang sudah pergi entah kemana."
"Aah.. jangan seperti itu, pertemuan kita adalah takdir. Dan kau juga sudah ku anggap sebagai anakku sendiri sekaligus teman dekatku." Soyeon mengelus kepala Tia lembut, Tia meneguk kopi panasnya pelan.
"Takdir ya, dulu aku tidak percaya pada takdir. Aku selalu mengira takdir baik tak pernah berada di pihakku namun ternyata aku salah. Aku hanya perlu melihat sekeliling, sekarang banyak orang yang telah mengenalku. Aku berbeda dari yang dulu, aku sekarang lebih berekspresi, lebih ramah dan juga lebih terlihat manusiawi hahaha.." tawanya renyah.
"Kau adalah Tia, sampai kapanpun kau tetaplah Tia." Senyumnya lagi.
Layaknya obrolan orang tua dan anak mereka terus mengobrol sampai Tia menerima telepon dari salah satu ilmuwan di gedung PION.
"Aku angkat telepon dulu.." izinnya dan dibalas anggukan oleh soyeon.
“hallo.. ada apa?”
“maaf Tia san jika mengganggu, aku ingin melaporkan bahwa hasil penyelidikan tentang daging monster itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.