"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya."
genre: romance, fantasi, drama, action.
Setelah semua itu, Tia mulai berubah sedikit demi sedikit, Tia mulai terbuka kepada mereka. Namun untuk saat ini ia belum bisa bersama dengan BTS karena ada tugas yang harus di selesaikannya tapi untuk saat ini mereka menjadi lebih sering untuk berinteraksi lewat aplikasi. Mulai dari saling mengirim pesan dan video call.
Jin: Tia, kau sekarang berada dimana?
Tia: aku sedang berada di Afrika.
Taehyung: wah! Apa kau melihat bayi singa?
Namjoon: Taehyung kau bahkan bisa melihat bayi singa di Korea.
Melihatpercakapan dengan mereka membuat Tia tersenyum tipis, ia memasukkan kembali handphonenya dan melompat ke dalam jurang yang cukup dalam. Menggunakan kekuatan manipulasi anginnya, ia berhasil mendarat dengan mulus.
"Kemungkinan ini adalah monster terakhir, yaa semoga saja.."
Setelah itu dengan cara seperti biasanya, ia meledakkan sebuah bom untuk memancing perhatian monster tersebut.
Sesuatu merangkak di bawah tanah begitupula di sekitar tebing tebing jurang. Tia menyalakan senter di hp nya dan terpampang jelas wajah monster di depannya, monster dengan tiga kepala, Hydra.
"Aku harap aku selamat..."
•••
Hari ini hari terakhir untuk tour Asia dan mereka akan kembali ke korea. Mereka berencana untuk mengambil hari libur terlebih dahulu agar bisa menemui keluarga masing masing.
"Semangat! Ini adalah hari terakhir!" Seru Namjoon menyemangati mereka.
Seperti biasa, konser berjalan dengan baik dan mereka kembali ke Korea dengan selamat. Tempat yang ingin mereka kunjungi pertama kali adalah dorm mereka, mereka ingin istirahat selama mungkin.
Dan mereka tidur bersama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebagai orang paling tua diantara mereka bertujuh jin telah bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan. Sekarang sudah mulai memasuki malam hari, jin yakin mereka semua akan merasa kelaparan karena itu ia sudah memasak saat ini.
"Mungkin akan seru jika ada seorang wanita yang menemaniku.." gumamnya sembari tersenyum.
Masakan telah jadi dan tepat sekali mereka berenam perlahan lahan mulai terbangun dari tidurnya.
"Hyung.... Apa kau sedang masak?" Tanya Jungkook setengah sadar.
"Yaa, bangunlah. Aku sudah menyiapkan makanan yang enak untuk kalian." Seru jin dari arah dapur.
Satu persatu dari mereka ke dapur untuk makan masakan jin. "Bukankah ini enak?" Tanya jin pada mereka.
Sedangkan mereka hanya terdiam dan menikmati makanan jin. "Sepertinya kalian sangat serius memakan masakan ku, apakah seenak itu?" Tanyanya lagi sekaligus membanggakan masakannya.
"Kau mengucapkannya dengan tidak ikhlas." Gerutu jin.
Sedangkan Yoongi hanya diam saja dan melanjutkan makannya.
Cling!
Sebuah pesan masuk di masing masing handphone mereka, Jimin lah yang mengecek untuk pertama kali.
"Tia mengirimkan pesan!" Serunya dan membuka ruang obrolan grup mereka.
Tia: aku berencana untuk pulang sekarang. Apa kalian sudah di Korea?
Jimin: sudah! Kami menantikan kehadiranmu.
Setelah itu tak ada lagi pesan dari Tia, Jimin membacakan pesan Tia kepada mereka berenam.
"Huaa.. hari ini melelahkan sekaligus cukup menyenangkan. Besok kita akan menikmati liburan dengan bertemu keluarga sekaligus kita bisa bertemu lagi dengan Tia. Ini adalah hal yang menyenangkan!" Seru Jung hoseok.
"Kau benar Hyung, aku menantikan hari esok." Balas Taehyung.
"Sekarang pukul berapa?" Tanya Namjoon mendadak.
"Pukul delapan malam. Ada apa?" Tanya Yoongi padanya.
"Jika Tia menggunakan kemampuan teleportasinya bukankah hanya memakan waktu beberapa detik saja?" Jelasnya.
Dan setelah Namjoon mengatakan itu suara bel dorm mereka berbunyi. Jin segera membuka kan pintu diikuti member yang lain.
Sesosok gadis muda berumur 22 tahun kini berada di depan mereka dnegan style hitam hitamnya.
