"apakah bom nya selesai?" Tanya Tia.
Tiffany menoleh, "sudah!" Katanya mantap.
"Aku pikir bom ini jauh lebih baik daripada perkiraan kita, mungkin rencana kita yang ingin membuat bom kedua tidak diperlukan Tia san."
Tia menggeleng, "tetap buat saja. Itu hanya jaga jaga bukan?" Senyumnya tetapi Tiffany membalasnya dengan wajah masam.
"Disamping itu apa kau tak apa apa Tia san?" Tanya Tiffany.
"Kenapa apanya?" Tia malah balik tanya kepadanya.
"Itu... Banyak sekali orang yang menghujatmu..." Ucapnya sedikit pelan.
"Tak apa!" Ia tersenyum, "aku tak peduli."
Meski dibilang seperti itu pun Tiffany tahu bahwa Tia sangat peduli dengan omongan orang, dan perasaan Tia juga bisa dirasakan oleh Taehyung.
Taehyung memilih untuk tidak ikut kegiatan BTS seharian ini karena ia sedang menyiapkan sesuatu.
"Tak apa untuk tidak ikut kegiatan dulu tapi.. aku harap kau tidak menyiapkan sesuatu yang mengejutkan semua orang, yaa.. dalam artian yang buruk." Yoongi menepuk pundaknya pelan.
"Tidak Hyung, tenang saja." Balasnya yang masih serius dengan sesuatu yang sedang ia kerjakan.
Yoongi tersenyum tipis dan pergi meninggalkan Taehyung sendirian.
•••
Makian dan bullyan terus diterima oleh Tia tetapi ia masih terus menyibukkan diri dengan bom yang ia siapkan. Sayangnya saat ini ia harus keluar untuk bertemu dengan beberapa pejabat tinggi negara membahas tentang penyerangan kepada monster untuk nantinya.
"Sepertinya aku harus memakai teleportasi." Ia pergi dengan secapat detik hingga sampai ke ruangan rapat.
Sedangkan itu Taehyung sudah siap dengan apa yang ingin ia sampaikan pada seluruh fans nya di penjuru dunia melalui siaran langsung lewat sebuah aplikasi.
"Baiklah.. kita akan mulai.."
Setelah itu ia memencet tombol dan siaran langsung telah berjalan, dalam waktu semenit saja sudah ada ribuan orang yang menonton live nya.
Taehyung terus menunggu sampai live itu ditonton lebih dari jutaan orang..
"Hallo army.." ucapnya di live nya itu.
"Apakah kalian telah mendengar berita tentang aku dan seorang wanita? Ya.. kalian bisa menyebutnya Tia."
"Aku yakin banyak dari kalian yang terkejut akan hal itu.. tapi aku juga seorang manusia." Dia tersenyum tipis ketika mengatakan hal tersebut.
"Aku butuh pendamping hidup untuk kedepannya, bahkan semua orang membutuhkan hal itu bukan? Aku harap kalian bisa mengerti."
"Mungkin sebagian dari kalian berfikir bahwa ketika aku memiliki seorang kekasih maka aku akan melupakan penggemarku.. tidak, aku tidak akan seperti itu.
Army... Aku benar benar menyayangi kalian dan kalian memiliki tempat terbaik di hatiku, jutaan sorakan kalian terus terngiang di kepalaku dan itu menjadikan penyemangat untukku. Kalian spesial bagiku, tanpa kalian mungkin aku bukanlah siapa siapa.
Jadi.. tak usah takut untuk dilupakan olehku, army.. bahkan ketika di masa depan nanti sorakan untuk kami tidak semeriah seperti sekarang ini tapi jika kalian yang melakukannya maka aku akan terus mengenangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.