11

11.2K 988 7
                                    

Setelah dari bandara Tia dan Mira segera pergi ke tempat Tia.

"Huaaa!!" Seru Mira senang ketika masuk ke rumahnya. Menurut Mira sendiri tempat yang ditinggali Tia seperti hotel bintang lima.

"Disebelah adalah dorm BTS?" Tanya Mira dan dibalas anggukan oleh Tia.

"Aku ingin menyapa mereka!"

"Tak bisa sekarang. Mereka masih berkerja apalagi mereka harus menyiapkan comeback, kemungkinan terbesar mereka kembali ke dorm bisa satu dua hari lagi."

"Jadi idol sangat sibuk ya."

Tia hanya mengangguk dan mengajak Mira untuk ke kamarnya.

"Kita tidur di kamar yang terpisah."

"Heee?? Kau tak mau tidur bersamaku?"

"Tidak."

Jawaban yang singkat, padat, sekaligus menyakitkan dari Tia.

"Ah ya, apa tak apa jauh dari mereka?" Tanyanya sembari mengikuti Tia.

"Aku sudah memasang semacam alat sihir untuk memantau detak jantung mereka, jadi aku tahu ketika mereka ketakutan aku akan segera kesana."

"Mereka ada tujuh, apakah bisa membedakan tujuh detakan jantung?"

"Bisa."

Lagu lagu Mira terpesona. "Kau memang hebat! Temanku memang hebat!" Serunya lagi.

"aku harap tinggal bersamanya beberapa hari tak membuat telingaku rusak." Ucap Tia dalam hatinya.

•••

"Aku lelah, aku ingin istirahat." Yoongi segera membaringkan tubuhnya ke lantai.

"Hyung jika kau tiduran di tempat seperti ini kau akan sakit!" Seru Jungkook yang segera mengubah posisi Yoongi menjadi duduk.

"Aku ingin minum tapi aku terlalu malas untuk bergerak. Ambilkan aku minum." Pintanya dan segera diberikan oleh Taehyung.

Setelah latihan untuk comeback mereka memiliki jadwal pemotretan dan wawancara dengan beberapa wartawan.

Dengan jadwal yang sangat padat membuat mereka tak bisa kembali ke dorm dan bertemu dengan Tia.

"Aku ingin melihat teman Tia." Jimin segera duduk di sebelah Yoongi.

"Ya aku juga. Aku ingin melihat temannya manusia atau bukan."

"Hyung, tentu saja temannya adalah manusia." Balas Jimin.

"Bisa saja dia tercipta dari sihir Tia, bukankah keren menciptakan boneka hidup yang sama seperti manusia?"

"Bukankah akan menyeramkan?"

"Ah kau benar juga."

Setelah itu mereka tertidur bersama.

"Dasar mereka ini, cepat sekali tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar mereka ini, cepat sekali tidurnya." Gerutu jung hoseok.

"Kita masih memiliki waktu berapa lagi?" Tanya jin pada Namjoon.

"Sekitar lima belas menit lagi. Kenapa Hyung?"

Tanpa menjawab pertanyaan Namjoon, jin segera terduduk di lantai dan memejamkan matanya.

Melihat Hyung tertuanya tertidur Jungkook, Taehyung dan Jung hoseok segera mengikutinya. Sedangkan Namjoon hanya geleng geleng kepala saja.

"Aku tak pernah mengerti mereka."

Bahkan saat mereka di rias beberapa dari mereka masih memejamkan matanya. Tak mengherankan mereka memiliki kegiatan yang sangat banyak hingga susahnya untuk beristirahat.

"Setelah ini pemotretan, kalian harus menampilkan yang terbaik!" Pinta salah satu staff perias mereka.

"Yaa~" Jungkook menjawab itu setengah sadar.

"Bangunlah dasar pemalas!" Seru Jimin sembari menggelitik pinggang Jungkook.

Mata Jungkook yang tadinya setengah mengantuk berubah menjadi sangat bersemangat.

Bersemangat untuk membalas Jimin tentunya.

Dan Taehyung yang melihat itu segera membantu Jungkook untuk menggelitiki Jimin.

Sementara itu Tia sedang berada di luar rumahnya, ia meninggalkan Mira dengan alasan mencari makanan keluar.

Ia kembali merasakan energi monster di dekatnya padahal member BTS sedang tak berada di lingkungan sekitar. Saat mengikuti energi tersebut ia terhenti di sebuah apartemen kosong yang sudah lama tak dihuni.

"Dia ini monster apa hantu?" Gumam Tia yang segera masuk ke dalam.

Suasana yang gelap nan mencekam membuat siapapun takut untuk masuk tapi berbeda dengan Tia, dengan tatapan datar ia masuk dengan santai tanpa rasa takut.

Mengikuti energi monster tersebut ia berakhir di sebuah kamar lantai paling atas.

"Siapa disana?!" Merasakan ada sesuatu di sekitarnya Tia segera membentuk darahnya menjadi pedang.

Tak ada pergerakkan lagi, Tia kembali tak merasakan apapun, saat ingin mengembalikan bentuk pedangnya sesuatu mendorong Tia hingga hampir terjatuh dari lantai atas.

Crang!

Kaca jendela pecah karena bertabrakan dengan tubuh Tia. Tia segera terjatuh ke lantai, kini darah mengalir dari punggungnya.

"Tcih."

Tanpa membiarkan Tia mengetahui siapa yang menyerangnya ia segera melemparkan bom asap ke sekitar Tia. Tia menebas asap asap disekelilingnya agar bisa melihat kembali, sayangnya sosok tersebut sudah tak ada lagi dan energi monster menghilang.

Karena kehilangan jejaknya Tia bersender ke dinding dan sedikit merasa sakit ketika darah terus keluar dari punggungnya.

"Aku harus kembali."

-TBC-

bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang