"apa kabar?" Tanya Tia berdiri di dekat pintu menghadap Taehyung yang sedang terbengong melihatnya.
"Rasanya cukup canggung mengingat kita adalah sepasang kekasih." Kata itulah yang diucapkan Taehyung pertama kali.
"Ouh.. kau tau mau berpacaran lagi denganku?" Goda Tia.
Taehyung segera menggeleng cepat bak anak kecil. "Tidak tidak! Bukan itu maksudku."
"Ahahaha aku bercanda!" Seru Tia dan duduk di samping Taehyung.
"Kita sudah dekat dari lama yang berbeda hanya status kita saja." Lanjutnya.
Taehyung mengangguk, "bagaimana harimu hari ini?" Tanyanya.
"Aku mendapatkan laporan penyelidikan yang cukup bagus." Setelah itu Tia menjelaskan ke Taehyung semuanya.
"Kau hebat." Pujinya.
"Berhentilah memujiku. Lagipula mengapa kau sendirian disini? Yang lain dimana?" Tanya Tia.
"Aku sedang mendapatkan pekerjaan sendiri untuk sekarang, yang lain juga. Jadi sekarang kita berbeda tempat untuk kerja tapi nanti sekitar sore kami akan kembali ke dorm bersama."
"Apa kau tak kesepian jika tak ada mereka?" Tanya Tia.
"Mungkin sedikit, tapi terkadang aku lelah menempel dengan mereka selama 24 jam." Ucapnya diakhiri tawa diikuti Tia.
"Mereka itu aneh, aku pikir begitu. Mereka bisa memahamiku meski aku tak mengatakan apapun pada mereka." Lanjutnya.
"Aah.. itulah keluarga bukan, kalian tinggal sekitar tujuh sampai delapan tahun kan? Wajar saja, seharusnya kau bersyukur bisa mengenal mereka."
"Kau benar, entah bagaimana jika aku tak bertemu mereka."
"Ya, sama sepertiku. Entah bagaimana aku jika tak bertemu kalian." Senyum Tia dan dibalas senyuman oleh Taehyung.
"Ah ngomong ngomong apa kau mau minum?" Tanya Taehyung.
"Hmm boleh, aku sedikit haus."
"Baiklah, tunggu aku." Taehyung keluar dari ruangannya, saat itu handphone Taehyung tidak dibawa olehnya, Tia meliriknya dan memutuskan untuk mengambil handphonenya.
Dia melihat handphone Taehyung membuka salah satu sosial medianya, saat itu sedang trending tentang interaksi Taehyung dengan salah satu member blackpink yang bernama jennie.
"Jennie? Taennie?" Gumamnya yang masih mencari cari itu lebih lanjut.
Terlihat sebuah video yang menampilkan mereka berdua yang sedang berbincang dan begitu ramainya tagar #taennie, sesaat Tia berfikir bahwa taennie itu kepanjangan dari Taehyung dan Jennie.
"Jika taennie Taehyung dan Jennie lantas aku dengan Taehyung apa?" Pikirnya.
"Taeti?"
"Tunggu.. kenapa seperti sebuah minuman?" Pikirnya lagi,
tetapi ketika ia sedang berfikir keras Taehyung masuk kedalam membawakan minuman. Tia segera menaruh handphone nya di meja.
"Kenapa? Tak perlu takut, tak apa. Kau boleh melihat handphoneku." Senyum Taehyung.
Tia menggeleng pelan, "aku hanya melihat lihat saja tadi. Kau bawa apa?" Tanya Tia sembari melihat sebuah botol yang dibawakan Taehyung.
"Apa kau membawa bir? Aku tak bisa minum bir."
"Aku tidak membawakanmu bir, ini adalah sirup." Taehyung menaruh botol serta gelas di meja.
"Silahkan minum." Ucapnya bak seorang pelayan, Tia hanya tertawa melihat kelakuan kekasihnya itu.
Tia menuangkan minuman tersebut kedalam gelas dan meneguknya. "Apa kau tak mau?" Tanya Tia, Taehyung menggeleng.
"Tidak perlu." Ucapnya sembari membuat bibirnya basah menggunakan lidahnya. Entah mengapa saat itu Tia seperti ingin memuntahkan air minumnya.
"Ada apa?" Tanya Taehyung melihat tingkat Tia mendadak.
Tia menggeleng cepat, "tak apa tak apa."
Taehyung memiringkan kepalanya bingung, "kalo diliat liat kau memiliki kelopak mata yang indah, orang Indonesia memiliki mata yang lebih besar daripada kami." Tuturnya.
Tia pun memperhatikan Taehyung, memang benar matanya jauh lebih sipit dibanding dirinya.
"Bagaimana dengan keluargamu?" Tiba tiba saja pertanyaan itu terlontar dari mulut Taehyung.
Sadar akan kesalahannya Taehyung segera meminta maaf, "maaf..." Ucapnya sedikit lesu. Tia memaklumi itu, sampai sekarang Tia tak pernah membicarakan tentang keluarganya ke siapapun dan mereka juga mengerti tentang hal itu, mereka tak pernah sekalipun membahas tentang keluarga Tia.
"Kita adalah seorang kekasih tapi aku malah tak pernah membicarakan tentang keluargaku sedikitpun. Kau selalu menceritakan semua kejadian yang kau alami kepadaku tanpa menyembunyikan apapun, sayangnya aku malah melakukan hal sebaliknya. Jadi agar kita impas, apa kau mau mendengarkan ceritaku?" Tanya Tia sembari mengulas senyumannya.
"Tentu saja aku mau, aku lega kau mau mengatakan tentang keluargamu padaku, sebenarnya sih tidak apa apa jika tidak mau bercerita, itu adalah hakmu. Setiap orang pasti memiliki rahasia yang tak ingin ia sebarkan bahkan pada orang yang dekat dengannya."
"Terimakasih sudah mau menungguku dan terimakasih karena selalu menjaga perasanku." Mereka berdua kembali tersenyum dan untuk pertama kalinya mereka menghapus jarak antara keduanya, menghapus dinding yang membatasi mereka, mereka semakin dekat dan sebuah ciuman hangat mereka lontarkan satu sama lain.
Setelah beberapa detik mereka melepaskannya, tatapan mereka sangat lembut satu sama lain. "Siap mendengarkannya?" Tanya Tia lagi. Taehyung mengangguk.
"Jika kau mendengarkan masa laluku, masih mau tetap bersamaku?" Sekali lagi Tia bertanya untuk memastikan tapi respon Taehyung adalah tertawa, bukankah aneh?
"Kenapa kau tertawa?!" Seru Tia.
Taehyung meredakan tawanya dan kembali menatap Tia lembut sekaligus ia mengelus rambut Tia perlahan. "Mau kau yang dimasa lalu, mau kau yang dimasa sekarang bahkan ketika kau dimasa depan nantinya, sepertinya aku tak akan pernah bisa berpaling darimu."
Sekarang giliran Tia tertawa, "terimakasih, tak pernah ada yang mengatakan padaku sebelumnya dan sekarang aku sangat senang bahkan ingin terbang rasanya."
"Kalau begitu akan aku ceritakan semuanya... Tentang masa laluku, keluargaku dan segalanya tentangku."
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
bodyguard
Teen Fiction"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romance, fantasi, drama, action.