"Cantik sih, tapi sayang bukan pacar gue."
-Gleano Arizha Galaksi
•●•●•
Aktivitas Gleano untuk membuka pintu rumahnya terhenti. Ingat apa yang dikatakan Bundanya.
"Hampir lupa," Gleano pun segera duduk diteras rumahnya lalu membuka sepatunya.
"GLEANO GANTENG BIN LUCU PULANG!" jerit Gleano sambil memasuki rumahnya.
Yuli yang sibuk memotong buah-buahan diruang tengah pun terlonjak kaget dengan jeritan Gleano yang melengking.
"Salam!"
Gleano tersentak kaget. Gue kira ni macan gak ada disini! Batinya.
"Eh... Asalamu'alaikum Bunda yang cantik tapi cantikan aku..."
"Astagfirullah Gleano! Kamu itu cowok, masa iya kamu cantik," ucap Yuli kesal dengan tutur kata Gleano yang bisa disamakan dengan cewek. Sedangkan Gleano hanya cengengesan.
Yuli baru sadar jika Gleano tidak memakai sepatu. "Nah gitu, sebelum masuk tuh sepatu buka dulu biar gak kotor."
"Lagi amin Bun."
"Sekarang amin besok amit-amit lagi!" Ketus Yuli sambil melirik Gleano. "Eh elah anak lagi tobat protes!"
Mata Yuli kini menajam. "Siapa yang protes!"
"Bun- eh salah salah," Gleano pun memasang ekspresi khawatirnya. Untung saja tidak keceplosan. Yuli memutar bola matanya malas.
"Nih Bun?" Gleano pun menyerahkan amplop putih tepat didepan wajah Yuli.
"Apa?"
Gleano berpikir sejenak. "Itu daftar diskon harga baju dimall!" Bohongnya.
Karena Yuli termasuk wanita yang suka shoping apalagi diskon, dia pun membuka amplop itu dan mulai membacanya.
Gleano yang duduk dianak tangga pun diam tak berkutik.
Siapkan mental mu wahai Gleano ganteng.
"GLEANO!"
Dan dimulai
"Gimana Bun? Murah kan?"
Yuli pun memasang ekspresi kesalnya. "Kamu ngelakuin apa sampai Bunda dipanggil kesekolah?"
"E..i-itu Bun kan tadi dimading ada poto guru piket. Nah kebetulan poto itu gak dilaminating, yaudah Glean gambar tuh muka guru pake kumis-kumisan," jelas Gleano dengan jujur.
Yuli geleng-geleng kepala. "Ya ampun Glean. Kan Bunda udah beliin kamu buku gambar!"
"Disitu Gleano kebelet bun. Tangan Glean udah gatel pengen gambaran." jawab Gleano dengan wajah watados.
Dasar!
"Untung ayah kamu diluar kota! Kalau disini ayah kamu bakal marah sama kamu" Yuli pun melipat surat itu lalu memasukannya kedalam amplop sepertu semula.
Gleano menyuarakan jarinya. "Nah mumpung ayah lagi diluar kota, Glean jadi bebas berulah," setelah itu pergi menuju kamarnya.
"Waktu hamil Gleano, aku ngidam apa sih!" Ketus Yuli ketika melihat Gleano berlompat-lompat memasuki kamarnya.
•●•●•
Hari ini adalah hari kedua dimana Shareen bersekolah disekolah barunya. Tapi kali ini ia tidak berangkat bareng Ari. Bukan, bukan Ari yang malas melainkan Shareen yang meminta Ari agar tidak menjemputnya. Alasanya karena ia ingin terbiasa berangkat kesekolah tanpa merepotkan Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...