Ending nih ending!
Happy Reading!!•●•●•
"Serius lo mau pulang ke Jakarta?"
Sesuai rencananya siang ini Shareen akan menemui Kara sepulang sekolah. Tempat bertemunya adalah di jalan Asia Afrika.
"Iya, besok gue mau ke Jakarta,"
"Lo tau gak Ra, gue pikir setelah gue ungkapin keputusan gue bakal lega sama senang. Nyatanya gue gak rela Gleano ngelepas gue, hati gue sakit aja gitu. Apalagi setelah denger apa kata Ari, kalo Gleano bener-bener ngelepas gue. Terus gue mikir, kenapa gue nyakitin perasaan diri sendiri? Sampai akhirnya juga gue memutuskan untuk kembali ke Jakarta, dan kembali ke Gleano." Ucap Shareen panjang lebar. Besok pagi Shareen akan kembali ke Jakarta.
Kara tersenyum senang, "keputusan lo yang ini bener-bener tepat, Reen. Karena keputusan ini akan buat lo seneng dan perasaan lo gak akan tersakiti lagi," Shareen tersenyum seraya menganggukan kepalanya. "Percaya deh sama gue, Gleano gak akan nyakitin lo lagi," lanjut Kara.
Shareen menatap Kara ragu, "maaf gue bahas ini, lo bener gak ada rasa lagi sama Gleano?"
Detik itu juga Kara tertawa, pertanyaan macam apa itu? "Aduh Reen, lo tenang aja. Gue gak ada rasa sama sekali, waktu itu bukan cinta tapi obsesi gue. Dan lo harus tau, disini, di Bandung, gue punya pacar." Shareen ikut senang ketika mendengar Kara memiliki kekasih, dan juga senang atas Kara yang sudah benar-benar berubah.
"Cie... Kara punya pacar, awas ya Ra bucinnya jangan kelewatan!" Ujar Shareen sambil tertawa. "Heh gue gak bucin ya!" Balas Kara tak terima.
"Kalo lo balik, gue gimana dong? Gak ada temen nongkrong lagi," Kara memasang raut sedihnya. Tapi itu benar, hanya Shareen yang selalu mengajaknya hang out, walaupun Kara sudah memiliki teman namun tidak sedekat ini.
"Nanti juga gue bakal main kesini juga, lo juga harus main ke Jakarta!" Protes Shareen yang sama hal-nya memasang raut sedih. Kara menganggukan kepalanya, ia meraih sebuah surat yang ada ditas sekolahnya kemudian diserahkan pada Shareen.
"Gue mau minta tolong sama lo, kalo lo udah di Jakarta tolong kasih surat ini ke Alin. Gue udah ribuan kali minta maaf ke dia, tapi itu gak bakal buat hidupnya tentram kembali," sampai saat ini Kara sangat merasakan penyesalan dan bersalah terhadap Alin. Orang yang menemaninya dulu dan hidupnya berubah ketika Kara mengancamnya. Semua itu Kara lakukan karena obsesinya pada Gleano. Terakhir Kara bertemu Alin saat polisi menangkapnya, setelahnya ia hanya bisa menguhubungi Alin lewat ponselnya. Ribuan kali juga Kara mengucapkan kata maaf.
Shareen merasakan sedih seperti Kara, sampai saat ini juga Shareen tidak bertemu dengan Alin. Tangannya mengusap bahu Kara lembut, "dengan cara lo berubah pasti Alin seneng, Ra. Lo udah kasih yang terbaik. Bahkan dengan cara ini semua orang suka lo, Ra,"
Kata-kata itu sangat menenangkan dihati Kara. Kara menyesali perlakuannya dimasa lalu, dimana ia adalah Kara yang jahat yang ingin memisahkan dua orang yang saling mencintai dan Kara yang membuat sahabat sendirinya menderita. Dan untuk sekarang Kara menikmatinya. Ia berubah, bukan lagi Kara yang jahat, itu hanya masa lalu. Kejadian yang lalu Kara jadikan sebagai pelajaran untuk hidupnya yang beranjak dewasa.
Tanpa basa-basi Kara memeluk Shareen erat, tak peduli keadaan sekitar yang mungkin menatapnya keheranan. "Terima kasih banyak, Shareen. Lo udah terima gue sebagai Kara yang baru. Maafin gue dimasa lalu. Dan untuk lo dan Gleano semoga bahagia selalu," suasana sekarang mulai mellow, bahkan Shareen merasakan matanya berkaca-kaca. Ia mengelus punggung Kara, "dan sekarang adalah kehidupan baru lo, Kara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...