Bersyukurlah wahai saudaraku. Hidupmu bahagia, berbeda dengan gadis itu.
-Reynand Athalaza
•●•●•
Hari ini Shareen benar-benar bersama Asya dan teman-teman Gleano, termasuk Alin. Shareen merasakan risih ketika dipandang siswa lain.
Dan hari ini juga disekolah SMA Sastra Negara kedatangan tamu membuat siswa terbebas dari pelajaran apapun. Semua siswa bersantai-santai dikantin.
"Hari ketiga Gleano di Prancis" Kata Zedan.
"Gue mah nunggu oleh-olehnya aja" Kemal dan Reynand pun tertawa. Mereka dapat merasakan bahwa Kemal dan Reynand itu sebelas dua belas.
"Reen lo gak rindu?" Tanya Ari dengan polos.
Plak..
"Ya pasti rindu dong!" Asya kesal dengan pertanyaan Ari.
Sebenarnya Alin ingin membuka suara, namun tatapan dari semua teman-teman Gleano selalu sinis. Jadi dia terpaksa diam menyimak.
"Reen nanti kalo lo sama Gleano wedding undang gue yah" semua tatapan tertuju pada Kemal. Shareen, gadis itu menatapnya tajam.
"Mikir lo kejauhan!" Ketus Shareen kesal.
"Dasar!" Timbal Asya.
"Lo masih deket sama Kara?" Tiba-tiba saja Ari bertanya seperti itu membuat Shareen dan lainnya menatap Ari.
Alin gugup untuk berbicara, "ya eng-enggak"
"Cur--"
"Stop! Jangan curigaan, sekarang kita enjoy" Shareen pun memecahkan suasana tegang itu. "Jangan buat mood makan gue ancur"
Semua kembali memakan makanannya dengan nikmat. Tidak seperti tadi. Namun itu kembali terhenti ketika Alin berdiri.
"Sorry, gue izin kekelas dulu"
Tidak ada yang merespon kecuali Shareen. "Iya"
Alin berlari kecil menuju rooftop, bukan kelas yang dia maksud. Sesampainya disana Alin mengeluarkan ponselnya. Mengetikan pesan untuk seseorang yang masih sama.
Kara
•●•●•
Bel pulang baru saja berbunyi, tapi Shareen masih didalam kelas menyelesaikan catatannya bersama Asya. Sedangkan Reynand dan teman-teman Gleano sedang bercanda didekat pintu kelas Shareen.
"Maaf aku terlalu kopikap untuk kamu yang starback" Kemal membaca sesuatu dari akun instagramnya. Semacam meme.
Yang lainnya tertawa. "Aku terlalu Supra untuk dia yang KLX"
"Njir bener banget whahahaha" Reynand tertawa paling keras. Humornya anjlok.
Tuk...
Sebuah penghapus baru saja mendarat dikepala Reynand.
"Berisik!" Ketus Shareen. Dia tidak bisa fokus.
"Ck! Udah bel juga lo masih nyantet eh nyatet!" Kata Kemal.
"Ngomong yang bener!" Ralat Zedan.
"Buruan dah kita balik. Eh tapi mampir ke caffee boleh lah" Kemal mengangguk setuju dengan ajakan Ari. "Nah yok pulang"
Shareen dan Asya memasukan buku dan alat tulisnya kedalam tas mereka, lalu bergegas pulang bersama teman-teman Gleano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...