S&G- Secepat Itukah?

221 12 1
                                    

Sepulang dari kontrakan Belyra, Shareen mengurung diri dikamarnya. Tentunya menangis. Bahkan Amy sudah mengetuk pintu kamar Shareen dan menyuruhnya untuk makan, tetapi Shareen abaikan.

Amy dibuat khawatir oleh Shareen.

"Shareen ayo makan dulu" Amy masih berdiri didepan pintu kamar Shareen, berharap Shareen membuka pintu dan makan bersama keluarga kecilnya.

"Mama sama kak Raisya dulu, Shareen gak laper" alasan Shareen didalam kamar. Amy tidak puas dengan jawaban Shareen. Dia yakin ada yang disembunyikan.

Sedangkan ditempat lain, Gleano frustasi. Belyra kalang kabut menghadapi Gleano. "Ma-maaf ini gara-gara aku"

Gleano yang sedang menunduk pun menatap Belyra, "lo gak salah. Gue yang salah udah sembunyiin semuanya!"

"Maksud kamu Arizh?"

"Gue gak kasih tau ke Shareen kalo lo sepupu gue Belyra"

Tentu Belyra terkejut. Lantas dia pun duduk dihadapan Gleano. "Kenapa? Kenapa kamu sembunyiin?!" Ucapnya tegas.

"Gue belum siap"

"Pokoknya besok kamu harus kasih tau semuanya. Dari kecelakaan sampai sekarang!"

"Tapi Bel—

"Aku gak mau hubungan kamu sama Shareen hancur karena aku!"

Gleano pasrah. Emang harusnya dia menjelaskan semuanya.

•●•●•

Hari ini Shareen sangat tidak bersemangat sekolah. Mengingat kejadian semalam membuat moodnya buruk. Dia sering melamun, bahkan ucapan Asya Shareen abaikan.

"Reen lo kenapa sih dari tadi ngelamun mulu!" Omel Asya sebal.

Shareen tersenyum paksa, "gue cuman lagi gak fokus aja, gue belum sarapan" alibinya.

Asya mengangkat satu alisnya, "lo beda. Biasanya kalo lo gak sarapan pasti lo ajak gue kekantin"

Shareen diam, dia tak pandai berbohong. Seketika Shareen menatap bangku kosong yang ada dibelakangnya. Bangku yang diduduki Belyra.

Kemana dia?

•●•●•

Akhirnya Asya berhasil mengajak Shareen kekantin, walau dengan paksaan. Shareen hanya pasrah. Sebelum memasuki kantin, Shareen menatap sekitar. Dia tak ingin bertemu Gleano.

"Shareen! Asya!"

Ari dan teman-teman memanggil Shareen. Mereka menghampiri keempat teman laki-lakinya.

"Duduk disini, mumpung kosong" tawar Reynand. Shareen duduk disamping Asya yang berhadapan dengan Reynand, sedangkan Asya berhadapan dengan Ari.

"Mal, lo cemburu gak Asya sama Ari?" Goda Zedan.

Kemal hanya mendengus kesal, "ya jelas cemburu!" Ketusnya.

Ari hanya tertawa ringan, "tenang Mal gak akan gue ambil lah Asya. Gue udah ada"

Brak!

"Demi apa lo?!"

Semua penghuni kantin menatap Reynand. Laki-laki itu yang mengganggu ketenangan dikantin.

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang