"Gue kira cinta itu indah. Tapi kebalikannya. senang beberapa saat, kemudian sakit."
-Shareen Elleya Arlino
•●•●•
Shareen terus saja memandang dirinya lewat cermin riasnya. Shareen tak pernah menyangka jika Gleano akan sekecewa ini padanya.
"Huhhh..."
Shareen mengambil jaket jeans nya lalu pergi keluar kamarnya. Kebetulan dirumah tidak Raisya atau pun Amy. Raisya yang sibuk kuliah dan Amy sibuk menjaga butiknya.
"Mau kemana, non?" Tanya Bi Tinah, pembantu rumah Shareen. Shareen tersenyum, "ini bi mau keluar dulu bentar."
"Non Shareen belum makan. Makan dulu yah, bibi siapin," Shareen menarik tangan Bi Tinah ketika akan melangkah menuju dapur, "eh gak usah. Ini keluar juga mau sambil makan. Dikafe gitu." alibinya.
"Ohiya non,"
"Kalo gitu Shareen berangkat dulu, bi."
•●•●•
Kafe yang cukup ramai untuk hari ini membuat Shareen sedikit nyaman dibanding rumahnya yang sunyi. Shareen menyeruput green tea hangatnya lalu menatap layar ponselnya.
Hanya ada notifikasi grup kelas atau Asya. Dan yah! Lagi-lagi pikiran Shareen tertuju pada Gleano yang sering mengirim pesan padanya. Shareen menyimpan ponselnya lalu menutup wajahnya dengan tangannya. "Gini yah rasanya pacaran"
"Aku mau Coffee Creamy Late!"
Shareen mencoba mencari sumber suara yang didengarnya, terlihat familliar.
Pandangannya terhenti ketika melihat Kara dan...
Gleano?
Shareen menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas.
"Gue pesenin," Gleano memanggil salah satu pelayan dan memesan makanan mereka.
"Kenapa kamu ajak aku kesini?" Tanya Kara dengan tatapan fokus ke wajah Gleano. "Yah gak papa."
Shareen semakin penasaran dengan topik pembicaraan antara Gleano dan Kara, sehingga dirinya duduk dikursi yang tak jauh dari Gleano.
"Kamu ada masalah sama Shareen?"
Gleano menggelengkan kepalanya. "Sedikit."
Shareen terkejut ketika melihat ekspresi Kara yang terlihat licik.
"Habis ini anterin aku ketoko kosmetik," Gleano hanya mengangguk untuk menanggapi Kara. Mata Shareen sedikit memanas ketika melihat pemandangan itu, walaupun tidak terlalu dekat atau romantis tapi tetap saja.
Shareen bangkit dari duduknya dan tak sengaja ponselnya jatuh, sehingga sedikit pasang mata memperhatikannya. Termasuk Gleano dan Kara.
"Ma—maaf," Ucap Shareen dengan gugup lalu pergi.
Pandangan Gleano tak lepas dari sosok Shareen. Perasaan tak enak mulai muncul tapi egonya lebih besar.
"Glean?"
"..."
"Glean?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...