S&G- Harapan Yang Hilang

244 8 0
                                    

"Sorry, Glean. Gue gak bisa."

Shareen menundukan kepalanya setelah mengucapkan itu, Gleano sendiri menatap Shareen tak percaya.

"Maksud lo apa Reen?"

Shareen menggelengkan kepalanya lemah, "gu-gue gak bisa kembali lagi sama lo," entah sejak kapan air matanya lolos begitu saja.

Kenapa? Kenapa gue harus nangis! Ini udah keputusan gue sendiri. Batin Shareen menjerit.

Ingin rasanya Shareen merasa lega setelah memberitahu keputusannya, tapi hanya sakit yang Shareen rasakan sekarang. Tangan Gleano memegang bahu Shareen erat-erat, "kenapa? Apa gue terlalu dalam bikin lo kecewa? Apa gue kurang serius? Apa lo udah anggap gue brengsek, iya?!" Shareen terlonjak kaget karena suara Gleano yang meninggi, ia sudah tidak sanggup mengeluarkan kata-katanya lagi, bibirnya bergetar.

Gleano menghela napasnya kasar, menyesal karena tidak bisa mengontrol emosinya sampai membentak Shareen. "Gue minta maaf, Shareen." Gleano mengangkat wajah Shareen sehingga menatapnya, mata Shareen memerah. "Gue minta maaf, Shareen."

"Apa gue gak ada kesempatan lagi?" Tanya Gleano memastikan, raut wajahnya sangat serius.

Apa harapan Gleano hilang? Apa benar ini akhirnya?

Shareen mengusap air matanya, tangannya menepis tangan Gleano yang ada dibahunya dengan kasar dan kemudian memeluk Gleano erat. Tangisannya kembali pecah, mungkin setelah ini Shareen akan merasa lega. Sama hal-nya, Gleano memeluk Shareen tak kalah erat. Melampiaskan semua rasa rindu dan rasa cintanya.

"Lo berhak bahagia, Shareen."

•●•●•

Pada pukul 03.00 pagi, Gleano baru saja sampai di Jakarta—rumahnya. Setelah mengetahui bahwa harapannya membuat Shareen kembali lenyap Gleano dan ketiga sahabatnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Ari, Zedan, dan Kemal sudah mengetahui semuanya, bahkan Kara pun mengetahuinya. Awalnya Ari menyuruh Gleano untuk tetap mempertahankan Shareen, tapi setelah mendengarkan alasan Gleano melepas Shareen membuat Ari setuju dengan keputusan Shareen dan Gleano.

Gleano merebahkan tubuhnya dikasur, baru saja ia diomeli Yuli—Bunda nya karena gagal membuat Shareen kembali dan melepasnya begitu saja. Tapi Yuli paham akan keputusan Shareen dan Gleano, sama seperti Ari. Untuk Asya dan Reynand, mereka sudah mengetahuinya. Hanya Asya yang tak terima bahwa Shareen tidak kembali, tapi ini keputusan Shareen—sahabatnya.

•●•●•

Gleano melewati koridor sekolah yang sepi, sekarang ia kembali membolos. Percuma saja Gleano mengikuti pelajaran jika pikirannya tertuju pada Shareen. Langkahnya terhenti ketika melihat kelas yang ada dihadapannya, kelas 11 IPS 3. Gleano melihat kelas itu sedang menjalankan pembelajaran, matanya tertuju pada kursi yang kosong tepat disamping Asya. Itu tempat duduk Shareen.

Gleano berdecih, "lupain Glean lupain, dia berhak bahagia!".

Tujuannya sekarang adalah rooftop sekolah, Gleano akan menenangkan pikirannya. Mulai sekarang Gleano berniat untuk melupakan kenangannya bersama Shareen. Tapi, apa semudah itu?

"Udah gue duga lo disini," Ari, Zedan, dan Kemal menghampiri Gleano yang sedang duduk. "Lo pada ngapain disini?" Tanya Gleano penasaran. Pasalnya tadi ketika Gleano bolos dikelasnya tengah belajar Matematika.

"Ya bolos lah, lo jadi bego ye sekarang," celetuk Kemal. Kemal berhenti tertawa ketika Gleano menatapnya nyalang, "ya...ya...udah..."

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang