S&G- ✨Meyakinkan✨

213 11 0
                                    

"Kalo cewek bilang gak pa-pa, jangan percaya."

-Kemal Al-Paris Satria

Seorang remaja tengah asik bersenandung dikoridor sekolah. Dia sendirian, walaupun statusnya memiliki kekasih. Siapa lagi kalau bukan Gleano? Terpaksa Gleano berangkat sekolah sendiri karena Shareen pergi ke sekolah bersama Ari.

"Jadi kepagiankan datangnya." gerutunya dengan kesal karena suasana sekolah masih sepi.

Gleano mengangkat tangan kirinya, dimana jam tangannya tertera.

"Ada waktu."

Dengan cepat Gleano berbalik badan lalu berlari.

•●•●•

"Napa lu balik lagi kalo udah disekolah?" Tanya Kemal sambil fokus memakai sepatunya. "Sekolah sepi, gak asik," jawab Gleano.

"Yok!"

Gleano dan Kemal pun pergi keluar kamar Kemal. Rumah Kemal terlihat sepi, hanya ada pembantu dan tukang kebun milik keluarga Kemal.

"Mana nyokap lo?"

Kemal mengangkat bahunya acuh. "Gak tahu, gak gue urusin tuh orang."

Plak...

"Mami lo mami woy!" Seru Gleano setelah memukul pinggang Kemal. Kemal tidak memberikan reaksi apapun, terlalu malas jika memikirkan 'mami'nya itu.

Hubungan antara Kemal dan ibunya tidak seperti ibu dan anak pada umumnya. Alasannya ketika umur Kemal menginjak 15 tahun, ayah dan adiknya kecelakaan hebat hingga menyebabkan keduanya meninggal. Dan itu membuat ibu Kemal merasa terpuruk dan cukup membuatnya strees. Ibunya hanya akan pulang kerumah satu bulan sekali. Dan itu juga membuat Kemal benci. Sekarang sebut saja, Kemal itu broken home.

"Buruan!" Titah Kemal sambil menutup pintu rumahnya.

Sesampainya disekolah, keadaan cukup sepi. Alasannya karena sekarang sudah memasuki jam pelajaran.

"Tadi kepagian, sekarang kesiangan," ucap Gleano. "Serba salah banget sih lo!" Ketus Kemal kesal.

"Juned udah masuk?"

Kemal mengangguk

"Alamat bersihin ruang musik," gumam Gleano sambil fokus mengintip kelasnya lewat jendela.

"Pasrah Glean pasrah."

"KALIAN!"

Gleano dan Kemal pun terlonjak kaget saat suara bariton terdengar.

"Eh Jun- eh pak Juned" Gleano pun mengubah posisinya menjadi tegak, sama halnya dengan Kemal.

"Telat lagi!" Ucap pak Juned dengan kesal.

"Tau telat kok nanyain," celetuk Kemal dengan spontan, jelas membuat pak Juned membulatkan matanya. "Bersihin ruang musik!"

"Tap-"

"Cepat!"

Dengan cepat Gleano dan Kemal berlari menuju ruang musik yang sangat jarang dipakai, tentunya dipakai satu minggu sekali.

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang