"Gak akan menyerah sebelum mendapatkannya."
-Kemal Al-paris Satria
•●•●•
Gleano masih tak habis pikir jika kemarin dirinya mengatakan 'I love you' secara langsung pada Shareen. Gleano bukanlah tipe laki-laki yang mudah mengatakan kata itu pada perempuan. Tapi ini? Gleano lolos mengatakannya.
Disepanjang koridor Gleano tak henti-hentinya senyum membuat yang melihat itu ketakutan. Takut jika Gleano gila!
"Aduh gue gak nyangka."
Dari arah depan ada Kara yang sibuk memainkan kuku jarinya yang berwarna merah kinclong itu. Tapi dengan cepat Kara menyadari jika didepannya ada Gleano, sang pujaan hatinya.
"Gleano!" panggil Kara dengan antusias.
Gleano yang merasa namanya dipanggil pun menatap kearah suara itu. "Mak lampir!"
Kara berlari kecil untuk berada didepan Gleano.
"Hey," sapa Kara.
"HEY TAYO HEY TAYO DIA BIS KECIL RAMAH!" Balas Gleano dengan suara supernya.
Kara mendengus kesal. "Ish jawab nya yang bener!"
"Bodo!"
"Kamu mau kemana?" Tanya Kara sambil mengusap rambutnya pelan. Kalian tahu itu sikap apa? Genit woy!
"Mau kekelas pacar lah!" Jawab Gleano asal.
Kara mengerutkan keningnya. "Pacar? Siapa pacar kamu? Kok dia rebut kamu dari aku sih."
"Pacar gue itu Shareen!"
Padahal baru pdkt wkwk. Batin Gleano.
"Cewek itu lagi!" Ketus Kara dengan emosi.
Gleano hanya menatap Kara dengan ekspresi datar. Tapi matanya seketika perih, dengan cepat tangannya terangkat untuk mengusapnya namun gagal karena tangan seseorang mencekalnya.
"Biar aku aja,"
Tanpa basa basi Kara meniup mata Gleano. Tapi kenapa Gleano tak menolak itu?
Dari arah lain Shareen dengan riang berjalan menuju kelasnya. Sungguh bahagia rasanya jika mengingat ucapan Gleano kemarin.
"Lucu juga yah kalo diingat-ingat," gumamnya.
Langkah Shareen terhenti ketika melihat dua siswa yang sedang berdekatan. Dengan gesit Shareen menyembunyikan tubuh mungilnya dibelakang pot bunga yang cukup besar.
Shareen melihat gerak-gerik mereka. Dilihatnya seorang gadis yang sibuk meniupi mata seorang laki-laki.
So, bullshit?
Gadis itu berhenti untuk meniup mata laki-laki itu. Kini mereka berbincang. Shareen menegakkan tubuhnya lalu menarik napasnya dalam-dalam.
"Cuma main-main ternyata."
Shareen membalikan tubuhnya. Berhenti untuk melihat pemandangan yang baru dilihat olehnya. Sakit. Sakit? Shareen cemburu? May be.
Shareen melangkahkan kakinya. Dirinya berniat untuk pergi ketaman sekolah untuk menenangkan hatinya, sampai mengabaikan orang-orang yang menyapanya dikoridor.
Namun, diarea kelas 10 Shareen bertubrukan dengan seorang laki-laki tampan, memakai jaket hijau tua, dan cool.
"Eh sorry gue gak sengaja," ucap laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...