"Gleano kamu yakin?"
"Iya Bun, Glean bakal susul Shareen. Shareen pergi juga karena Glean"
Saat ini Gleano tengah memasukan beberapa pakaiannya kedalam tas gendong. Setelah semalam menceritakan semua masalahnya dengan Shareen kepada kedua orang tuanya, Gleano meminta izin untuk menyusul Shareen. Awalnya Yuli ragu namun Rizha lah yang meyakinkannya.
"BANG! TEMEN ABANG UDAH ADA NIH!" teriak Kevan yang berada diruang tamu.
Gleano meraih tas gendongnya lalu memegang tangan Yuli. "Bun, anak bunda yang tengil ini udah dewasa, udah kenal cinta malah. Dan sekarang Gleano mau nyelesain masalah Glean sama Shareen" ujar Gleano penuh kelembutan.
"Yaudah, hati-hati ya. Kalo udah sampai dirumah Ari, kabarin Bunda"
"Iya Bun pasti!"
Yuli berdiri dari duduknya lalu mengusap rambut Gleano, "sana, temen kamu udah nunggu"
Gleano dan Yuli pun menghampiri Ari, Kemal, dan Zedan yang berada dihalaman rumahnya.
"Sekarang?" Tanya Kemal.
"Iya, nanti siang keburu macet" jawab Ari.
"Kuylah!" Seru Kemal sambil menghampiri Yuli dan menyalimi tangannya.
"Tan, kita berangkat ya. Tenang, nanti kita bawain oleh-oleh khas Bandung" ucap Kemal dengan semangat. Yuli hanya tertawa, "gak usah. Kalian selamat aja cukup"
Tak lupa Gleano disusul Ari dan Zedan untuk menyalimi tangan Yuli. "Glean berangkat ya!"
"Hati-hati!"
Mereka berempat mulai memasuki mobil yang dikendarai Ari dan duduk diposisi masing-masing. Ari diposisi pengemudi, Gleano disamping Ari, Zedan dan Kemal berada diposisi penumpang.
"Astagfirullah!"
Gleano terkejut ketika melihat dua tas besar dibagasi. "Punya Kemal!" Jawab Zedan seakan mengerti Gleano yang heran.
Gleano menatap Kemal yang cengengesan, "lo... bawa apa aja? Kayak diusir dari rumah" Gleano memasangkan sabuk pengamannya.
"Gue bawa cemilan, handuk, kaos lima, jaket dua, daleman empat, celana lima, topi, powerbank, earphone, sendal swallow, sepatu converse, sikat gigi, shampo, kacamata, skincare, boneka kecil kesayangan gue, poto Asya, tablet, sama—"
Cittt....
"Anjing!"
"Bangsat!"
"Mampus!"
Gleano mengusap jidatnya yang mengenai dashboard mobil saat mobil yang dikendarai Ari berhenti secara mendadak.
"Kenapa Ri? Dadakan amet!" Ketus Gleano.
"Semut lewat" jawab Ari lalu kembali melajukan mobilnya. Kemudian Gleano teringat benda-benda yang dibawa oleh Kemal. "Anjay banyak, lo mau setahun di Bandung Mal?"
"Napa lo bawa shampo bego, dirumah Ari kan banyak" timbal Zedan.
Kemal mengangkat bahunya acuh, "disuruh ibu negara tuh, gue nurut aja"
"Eh btw masih lama Ri?" Tanya Kemal.
"Empat jam kurang kalo gak macet!"
•●•●•
"Assalamu'alaikum"
"Eh ada nak cantik. Siapa ya?"
"Saya Kara nek, temennya Shareen"
Pagi ini Kara sedang berada dirumah nenek Nia. Sesuai janjinya, Kara akan mengajak Shareen jalan-jalan dan mentraktirnya. Nenek Nia meraih tangan Kara, "yuk masuk dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...