S&G- EPILOG

382 9 0
                                    

Happy reading!

•●•●•

Dear, Gleano.

Ini tentang kamu, tentang kita, tentang rasa kita.  Bagiku dipertemukan dengan-mu adalah suatu keindahan yang gak akan aku lupakan sama sekali. Pertemuan itu membawa aku ke masa yang belum aku rasakan sama sekali. Jatuh cinta sedalam-dalamnya. Ya, aku jatuh cinta pada sosok laki-laki itu. Gleano Arizha Galaksi, namanya. Laki-laki itu mengajarkan ku untuk mempertahankan suatu perasaan dan berjuang untuk mempersatukannya lagi setelah perasaan itu renggang.

Kejadian pahit kemarin akan menjadi kejadian manis dihari yang akan datang. Dan itu benar. Setelah kita melewati banyak rintangan, sekarang kita berada ditahap kejadian manis.

Hai, Gleano. Aku mencintai mu.

Shareen Elleya Arlino

Shareen menutup sebuah diary yang berisi tentang Gleano. Buku kecil berwarna biru laut itu Shareen simpan disebuah kotak berukuran sedang yang berisi beberapa poto polaroid juga. Mata indahnya menatap sebuah benda kecil yang terpasang dijari manisnya. Sudah kesekian kalinya senyum manis terbit dibibir Shareen.

Empat tahun telah berlalu, dan kemarim Gleano melamarnya. Berawal dari prank yang dibuat sedemikian rupa oleh Gleano, Shareen benar-benar merasa dirinya takut. Takut hubungannya renggang dan perasaannya terkorbankan lagi. Sampai akhirnya prank itu membawa Shareen kesebuah tempat, dimana Gleano melamarnya.

"Ngelamun aja teros!"  Raisya—kakak Shareen memergoki Shareen yang senyum-senyum sendiri.

"Siapa juga yang ngelamun, ada apa sih?" Tanya Shareen dengan nada setengah kesal.

"Ada cowok dibawah." Jawab Raisya singkat.

"Cowok? Siapa?"

"Ya...cowok lah."

"Ari?"

"Bukan."

"Gleano?"

"Iya."

Shareen mendengus kesal, "tinggal bilang Gleano aja susah, dibikin ribet aja!" Shareen mengabaikan Raisya yang tertawa. Kakinya melangkah keluar kamarnya untuk menemui Gleano.

"Gleano mana, Ma?"

Shareen melihat-lihat seisi ruang tengah dan ruang tamu tapi tidak menemukan Gleano, yang ada hanya Amy.

"Itu diluar," jawab Amy seraya duduk disofa.

Shareen bergegas pergi keluar rumah.

Gleano, laki-laki yang memakai kaos hitam polos dibaluti kemeja itu membelakangi Shareen.

"Kenapa lama? Padahal udah aku siap-siap dari tadi." Ternyata Gleano menyadari kehadirannya, laki-laki itu menatap Shareen kesal. Shareen tidak termasuk perempuan yang menghabiskan waktu banyak untuk bersiap-siap.

Shareen meringgis kecil, ternyata menulis diary cukup menghabiskan waktunya dan membuat Gleano menunggu. "Ada deh, nanti kamu tau sendiri."

"Yaudah, ayo, keburu malam." Gleano menarik tangan Shareen menuju motornya terparkir. Shareen yang tidak tau akan dibawa kemana pun pasrah, akhir-akhir ini Gleano selalu membuatnya penasaran.

"Emang mau kemana, sih?"

"Udah ikut aja!"

Setelah siap, Gleano menyalakan mesin motornya dan melajukan dengan kecepatan sedang. Ditambah sebuah tangan yang melingkar diperutnya. Selama perjalanan mereka menikmati suasana sore hari yang menenangkan dan sesekali bercanda.

Gleano memarkirkan motornya disebuah taman yang ditumbuhi beberapa pohon yang menjulang tinggi dan lampu yang menghiasinya, tangannya menarik Shareen sampai perempuan itu kesal.

"Ih sabar!" Omel Shareen kesal karena Gleano menariknya tiba-tiba.

Mereka berdua berhenti disebuah kursi dekat pohon yang didepannya menampilkan danau yang indah. Shareen yang tadi memasang ekspresi kesal pun menjadi melongo tak percaya dengan apa yang dilihat, bahkan perempuan itu tak berkedip membuat Gleano gemas.

Shareen melepaskan tangan Gleano yang mencekalnya kemudian melangkah beberapa langkah. Ini tempat yang sangat indah dan romantis.

"Gimana?"

Laki-laki itu berdiri disamping Shareen, "kamu suka?" Tanya Gleano satu kali lagi.

Shareen yang fokus mengagumi pemandangan yang ada didepannya pun terhenti, kali ini ia menatap laki-laki yang ada disampingnya. Laki-laki yang selalu membuatnya bahagia setelah Ayahnya. Tanpa sepatah kata lagi Shareen memeluk Gleano.

"Aku suka, banget malah!"

Gleano mengusap kepala Shareen yang rambutnya digerai. Pada kenyataannya kesempatan kedua yang diberikan Shareen kala itu Gleano gunakan sebaik-baiknya sampai kini mereka berada dititik bahagianya.

"I love you, Shareen Elleya Arlino."

"I love you too, Gleano Arizha Galaksi."

•●•●•

Udah ngab, author sendiri nyerah liat mereka yang uwu:v

See you extra capter ya!

Jangan lupa vote, komen, dan follow:*

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang