Bangun dong, lo betah banget tidurnya sampe gak tau banyak yang kangen lo.
-Asya Hairis
•●•●•
Gleano mengambil sebuah poto dimana ada keluarganya dan seorang anak kecil, yang umurnya 3tahun. Semenjak kedatangan Belyra tadi, rasa kantuknya hilang. Dia ingin menemui Shareen, menunggunya. Tapi keadaan tidak mendukung. Gleano yang emosi, khawatir takut membuat ribut.
Gleano menyimpan poto itu lagi ditempat semula. Dia membuka ponselnya. Wallpaper ponsel itu menunjukan poto Shareen yang tersenyum. Dia rindu sosok Shareen.
"Cepet bangun"
Perlahan Gleano menutup matanya sampai mata itu benar-benar tertutup. Napasnya beraturan dan ekspresinya tenang. Dia tidur.
Keesokan harinya, Gleano merasakan perutnya perlu diisi. Namun sebelum sarapan, Gleano mandi terlebih dahulu.
Dimeja makan tersedia banyak makanan, bahkan makanan itu kesukaannya Gleano.
"Sejak kapan bibi tau makanan kesukaan Gleano" Gleano mengambil nasi lalu disimpan dipiring.
"Loh itu makanan kesukaan den-- eh nak Glean?" Jawab Bi Minah sambil menyimpan segelas air putih.
"Lah kirain bibi tau. Ini makanannya enak" Saking laparnya Gleano terus melahap walaupun dia sedang berbicara.
"Wah non yang tadi jago masak yah"
Gleano berhenti mengunyah. "Maksud bibi, ini bukan buatan bibi?"
"Bukan nak Glean. Tadi ada gadis, kayaknya sepantaran nak Glean. Dia kesini buat masak makanan ini"
Gleano menyimpan sendoknya lalu dia meraih segelas air mineral lalu diminum.
"Udah bi, Glean pergi dulu. Bibi jangan makan makanan itu" Gleano kembali minum.
Bi Minah menatap Gleano aneh, "loh udah aja makannya?"
"Glean gak sudi makannya" Bi Minah kembali heran karena Gleano.
"Ingat bibi jangan makan itu. Beracun!"
Gleano mengambil kunci motornya yang ada dimeja ruang tengah. Tanpa pamit, Gleano pergi.
•●•●•
Amy masih menatap putri nya yang berbaring lemah. Matanya yang masih menutup membuat air matanya turun. Tangannya menggenggam tangan Shareen.
"Bangun nak. Mama rindu kamu"
Tangan kirinya mengusap rambut Shareen. "Banyak yang nunggu kamu bangun. Banyak yang doain kamu sembuh""Temen-temen kamu nunggu kamu, sayang. Gleano yang paling mengkhawatirkan kamu nak"
Amy melepaskan genggamannya. "Bangun nak"
"Mama keluar dulu. Nanti mama kesini lagi"
Amy keluar ruangan Shareen, kini giliran Asya yang masuk.
Asya menutup ruangan Shareen dengan pelan. Kakinya melangkah menuju dimana Shareen terbaring lemah.
"Shareen"
"Bangun dong, lo betah banget tidurnya sampe gak tau banyak yang kangen lo"
"Gue kangen lo Reen. Reynand juga, apalagi Gleano. Dia udah pulang cuman buat lo, saking khawatirnya dia pulang sendiri lo. Kangen, katanya. Makanya lo bangun, lo juga pasti kangen Gleano"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...