Aku gak akan kemana-mana. Aku akan ada selalu ada disini.
-Shareen Elleya Arlino.
•●•●•
M
ata milik Gleano mulai menelusuri tempat yang saat ini dia pijak. Ruangan itu serba putih. Gleano sudah berlari kesana kemari namun tetap tidak bisa menemukan jalan keluarnya. Tiba-tiba saja kepalanya berdenyut. Gleano meringgis. Namun kepalanya mendadak berhenti berdenyut ketika matanya melihat seseorang.
"Gleano"
Tatapan Gleano mulai teduh. "Shareen, kamu disini juga?"
Shareen tersenyum sangat manis. "Iya aku ada disini, hanya sebentar" Shareen mulai memegang tangan besar Gleano. Gleano mengangkat satu halisnya, "sebentar? Kamu mau pergi kemana? Aku ikut yah".
"Enggak Gleano. Kamu disini aja, jangan ikut aku. Aku perginya jauuhhhhhhh banget, dan mungkin gak akan ketemu lagi--"
"Maksud kamu? Kamu jangan kemana-mana! Tetap disini Shareen" Gleano menggenggam keras tangan Shareen. "Aku gak akan kemana-mana. Aku akan selalu ada disini" Shareen menyentuh dada bidang Gleano.
"Aku mau mohon sama kamu. Kalau aku udah gak ada disamping kamu, aku mohon kamu jangan merasa sendiri. Dan jangan terlalu nutup hati kamu karena aku, masih banyak yang sayang sama kamu--"
"Tapi aku lebih sayang sama kamu Shareen!"
Shareen tersenyum lalu memegang pundak Gleano. "Kan aku udah bilang, kalo aku udah gak ada disamping kamu. Kamu jangan nutup hati kamu. Aku juga sayang banget sama kamu, Gleano"
Gleano memeluk Shareen sehingga Shareen hampir terpental kebelakang. Gleano menenggelamkan kepalanya dileher Shareen. Dia sulit untuk mencerna perkataan Shareen.
"Aku sayang kamu Shareen. Kamu janji, jangan ninggalin aku" Gleano mengeratkan pelukannya, tak lupa Shareen membalasnya. "Aku gak janji"
"Tapi Gleano, kalau ini takdirnya aku harus pergi"
Perlahan Shareen melepaskan pelukannya. Tangannya menghapus air mata yang ada dipipi Gleano. "Jangan nangis"
Tangan Gleano mulai memegang tangan Shareen, namun Shareen melepasnya. "Sekarang aku pergi yah. Kamu jangan nangis" kaki Shareen mulai mundur pelan. Ingin rasanya Gleano mengejar, namun tidak bisa seakan kakinya terpaku ditempatnya sekarang.
"Kamu jaga baik-baik. Jangan sakitin orang-orang yang ada disamping kamu"
Saat Gleano bisa mengejar Shareen, tapi Shareen sudah menghilang. Kini hanya ada Gleano diruangan itu. Sendiri.
"Shareen aku mohon jangan pergi!" Gleano terus berteriak diruangan itu.
"SHAREEN!"
Mata Gleano mengerjap beberapa kali, napasnya memburu dan keringat membasahi wajah Gleano.
"Ini mimpi!" Gleano menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dia menatap jam dinding. Waktu menunjukan pukul setengah 6 pagi. Gleano pun bergegas memasuki kamar mandi.
Hanya butuh waktu 10menit Gleano sudah keluar dengan seragam sekolah yang membalut tubuhnya. Gleano menatap dirinya sendiri lewat cermin. Bayangan mimpinya terbayang kembali.
Tok...tok...tok...
"Nak Glean"
Lamunannya buyar ketika suara Bi Minah. "Iya Bi"
"Udah bangun yah. Sarapan dulu"
"Iya" Gleano mengambil ranselnya lalu pergi kebawah untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...