"Arla? Siapa Arla?"
"Syarla Silviya Arizha. Adik gue."
Jelas Ari dan yang lainnya terkejut bukan main. Kecuali Asya. Gadis itu tau semuanya kecuali tentang kematian Arla.
"Adik? Bukannya adik lo Kevan?" Disini, Zedan yang paling penasaran. "Kevan adik pertama gue, dan Arla adik kedua gue" jelas Gleano.
"Gue sekeluarga dan Asya sepakat buat rahasiain Arla dari semuanya. Bahkan keluarga gue setuju kalo poto Arla gak akan dipajang lagi"
Sekarang mereka tau, hanya sebagian. Soal Arla, mereka juga memakluminya. "Bunda gue frustasi waktu Arla meninggal. Bunda usir Belyra, keluarganya pun sama. Akhirnya Belyra tinggal di Amsterdam. Dan waktu itu Belyra kembali ke Indonesia untuk minta maaf"
Ari menautkan alisnya, "bentar, kalo Asya sepupu lo. Kenapa Asya gak tau siapa Belyra?" Reynand, Zedan, dan Kemal menggangguk setuju.
"Kalian taukan 15tahun gue tinggal di Kalimantan. Dari kecil gue gak ketemu sama keluarga Gleano, gue tau Gleano sepupu gue dari cerita bokap gue. Dan mungkin saat gue ke Jakarta, Belyra udah tinggal di Amsterdam" Jelas Asya.
"Kemarin laki-laki yang nemuin gue itu kakaknya Belyra, Alfan namanya. Dia kesini buat jemput Belyra sekaligus mengurus kepindahan Belyra"
"Hah? Pindah?" Kemal, adalah orang yang paling lambat mengerti. "Belyra bakal tinggal di Amsterdam lagi. Nyokap dia meninggal, jadi Alfan memutuskan kalo Belyra kembali ke Amsterdam"
Zedan dan Ari meringis kala mendengar penjelasan Gleano. Banyak rahasia keluarga yang disembunyikannya. Tiba-tiba Reynand berdiri dan memeluk Gleano ala laki-laki.
"Sorry tadi gue udah bikin lo bonyok. Lagian lo bikin Shareen sakit hati sampe nangis" jelas Gleano membalasnya lalu melepaskannya.
"Gue udah putus sama Shareen" lagi-lagi mereka terkejut. "Lah kok putus? Kapan?" Tanya Ari.
"Kemarin dia liat gue dipeluk sama Belyra, itu cuman pelukan perpisahan"
•●•●•
Akhirnya Gleano merasa lega karena dia telah menceritakan masalahnya kepada sahabatnya. Sekarang waktunya Gleano menceritakan semuanya pada Shareen. Dia belum menerima bahwa hubungannya telah kandas. Dia berharap bisa kembali dengan Shareen. Dia juga yakin bahwa Shareen bisa memaafkannya.
Gleano melirik jam dinding dikamarnya, sudah malam. Dia akhirnya memutuskan untuk menemui Shareen besok.
Tak lama dari itu terdengar ketukan dari pintu kamar Gleano.
"Apa lo?!"
Kevan terkejut dengan jawaban Gleano, "selow dikit kek! Lo disuruh kebawah, ada Kak Bel sama bang Alfan" kemudian Kevan pergi dari hadapan Gleano.
Gleano pun bergegas menemui mereka. Dia ingat bahwa Belyra akan kembali ke Amsterdam. Mungkin ini pertemuannya lagi sekalian perpisahannya.
"Arizh!"
Belyra dengan semangat berlari dan memeluk Gleano. Gleano yang belum siap pun hampir terjungkal, dan untungnya Gleano mampu menahannya.
"Aduh!"
Belyra yang sedang memeluk pun segera melepaskannya. "Aduh maaf, aku gak sengaja hehe"
"Arizh, aku mau ngobrol sama kamu. Berdua" pinta Belyra.
Gleano mengangguk lalu membawa Belyra menuju halaman belakang rumah Gleano. Mereka duduk dikursi yang telah disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...