"Itu tadi bapak ngejelasin bagaimana cara menyukai seseorang secara diam-diam. Tapi menurut saya itu salah pak, kalo diam-diam nanti ketikung baru tahu rasa dah."
-Gleano Arizha Galaksi
•●•●•
Semenjak pertemuannya dengan Shareen tadi membuat Gleano sering senyum-senyum sendiri. Gleano akui, jika Shareen itu punya daya tarik tersendiri.
"GLEANO!"
Semua siswa kelas 11 Ips 4 tersentak kaget ketika pak Asep yang awalnya mengajarkan materi dengan tenang kini tiba-tiba teriak.
"Apa Pak?!" Jawaban Gleano sedikit keras karena dirinya juga kaget.
"Kenapa kamu melamun?"
Gleano tersenyum. "Enggak. Ah mungkin bapak salah liat kali."
Pak Asep tahu betul jika Gleano sedang berbohong. Masa iya setiap pak Asep bertanya soal melamun, Gleano selalu menjawabnya seperti itu.
"Coba ulang apa yang tadi bapak jelaskan."
Skak mat! Batin Gleano sambil membulatkan matanya.
Ari, Zedan, dan Kemal pun menahan tawanya kala melihat ekspresi Gleano. Terutama Kemal, teman sebangkunya.
"E..it..itu pak.. ba-bapak jel-"
"Gak usah gugup!"
Gleano terkesiap. "Itu bapak tadi ngejelasin bagaimana cara menyukai seseorang secara diam-diam. Tapi menurut saya itu salah pak, kalau diam-diam nanti ketikung baru tahu rasa dah!"
Gelak tawa pun keluar. Bagaimana tidak? Jika Gleano menjawabnya dengan sifat bucin dan main-main.
Kemal menepuk jidatnya. "Bukan temen gue!"
"GLEANO!" Teriak pak Asep yang membuat kelas hening kembali.
"Iya apa? Ada yang bisa kami tolong?" Ya ampun ketika pak Asep marah pun sempat-sempatnya Gleano bercanda.
"Sekarang kamu keluar! Jangan ikut jam pelajaran bapak sekarang," bukannya nyolot atau membantah, melainkan Gleano berdiri lalu berjalan menuju pintu kelas.
"Karena saya anak baik nan sholeh, saya turuti keinginan bapak," lalu Gleano keluar dari kelasnya.
"Bapak pusing tuh sama Gleano!"
"Kalo pusing napa diladenin," gumam Zedan.
Pak Asep membalikan badannya. Menatap tajam kearah Zedan. Kemal pun menatap Zedan dan bergumam. "Mampus!"
"Tadi kamu bilang apa, Zedan Anapiz?" Tanya pak Asep dengan satu halis yang terangkat.
"Enggak pak."
Pak Asep tak menghiraukan jawaban Zedan. Dan kembali menuju meja guru menjelaskan kembali materinya.
Gleano pun duduk dikursi depan kelasnya dan juga depan kelas 11 Ips 3, kelas Shareen. Gleano melihat jika kelas 11 Ips 3 sedang melaksanakan pelajaran dengan damai.
Tepat disamping Gleano, Gleano menemukan penghapus. Ide jahil terlintas lagi dibenaknya.
Bagus! Batin Gleano sambil mengambil penghapus itu.
Gleano pun berdiri diatas kursi itu.
Satu...
Dua...
Tiga...
Dilemparnya penghapus itu oleh Gleano kedalam kelas 11 Ips 3 melewati celah oksigen diatas jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Teen Fiction[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...