S&G- Risih!

141 7 0
                                    

Tuhan aja maha pemaaf masa kita yang lemah sulit buat memaafkan?

-Shareen Elleya Arlino

Hari kedua tanpa Gleano membuat Shareen banyak melamun. Tentunya memikirkan Gleano.

"Ngelamun mulu!" Asya memukulkan tempat pensilnya kemeja sehingga membuat Shareen terkejut.

"Ngagetin mulu!" Ketus Shareen.

Kring....

"Reen cepet kantin Reen!" Lagi-lagi Shareen kaget ketika dia tengah memasukan buku kedalam tas, Asya mendorong tubuhnya.

"Sya selow dong! Untung gak jatoh!"

Tibalah empat cogan kita, tentunya teman-teman Gleano dan Reynand. Para laki-laki itu sudah stay diambang pintu.

"Shareen istirahat!" Omel Kemal.

Tak lupa, Asya tetap mendorong tubuh Shareen. "Ish" Shareen dan Asya pun pergi keluar kelas.

Diperjalanan banyak sepasang mata menperhatika Shareen. Shareen semakin heran, "napa yah"

Karena penasaran Shareen berbalik kebelakang untuk menanyakannya. Namun dia kembali kaget.

"Kalian kenapa gitu sih!" Omel Shareen dengan kesal. Pasalnya, teman-teman Gleano berada tepat dibelakang Shareen dan Asya melirik-lirik sekitar.

"Ya... itu lindungi lo"celetuk Kemal membuat Asya menatap Kemal tajam.

Shareen menghembuskan napasnya malas. "Dia terlalu berlebihan"

"Lo berempat duluan, biar gue sama Asya aja" ucap Shareen. Teman-teman Gleano hanya bertukar pandang.

"Lindungi dia dari jauh" bisik Reynand diangguki Ari, Kemal, dan Zedan. "Oke. Kita duluan" mereka berempat pun pergi meninggalkan Shareen dan Asya.

Tanpa sepatah kata pun Shareen dan Asya kembali melangkahkan kakinya. Asya rasa jika Shareen marah.

Sesampainya dikantin, Shareen masih tak berbicara. Bibir Asya merasa gak gatal, dia terbiasa mengomel.

"Reen lo marah?"

Shareen berhenti menyedot minumannya itu lalu menatap Asya, "nggak tuh"

Ada kelegaan bagi Asya, namun nada bicara Shareen sedikit mengganjal. "Maaf" ucap Asya dengan pelan.

"Sans aja Sya, gue cuma risih"

Asya mengangguk paham. "Gue cuman nurutin apa kata Gleano"

"Udah, sekarang lo biasa aja. Gatau tuh temen-temennya"

Empat orang cogan terus memandangi Shareen dari jarak jauh, mereka bersembunyi dibalik dinding perbatasan kantin dan koridor.

"Kaki lo nginjek gue anjing" umpat Zedan ketika kakinya diinjak oleh Kemal. Tangan kekar milik Reynand membengkap mulu Zedan, "berisik!"

Berbeda dengan Ari, dia terus menatap Shareen. "Receh kalian!" Tatapan Ari terfokus pada sosok Alin yang berjalan kearah Shareen.

"Reen" panggil Alin.

Asya yang sedang bercermin pun menatap Alin sengit. "Ngapain lo? Mau nyelakain Shareen lagi?" Ucapnya sengit. "Udah Sya, lo jangan sewot" larang Shareen.

"Gu-gue mau minta maaf"

"Mungkin maaf gue gak akan lo terima karena gue udah keterlaluan" Alin menatap Shareen.

"Bacot ah!" Ketus Asya. "Sya diem!"

Shareen tersenyum ramah sambil mengangguk. "Iya Lin udah gue maafin" Asya menatap Shareen dengan datar "Reen?"

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang