Bangun yah, nanti aku kasih coklat sama boneka.
-Gleano Arizha Galaksi
•●•●•
Pintu ruangan terbuka, keluarlah Amy dan dokter. Ari, Asya, dan Reynand yang sedang duduk pun berdiri menghampiri Amy.
"Gimana tan?" Tanya Asya khawatir.
Amy menatap Asya sendu dan mata yang kembali berkaca-kaca. "Shareen koma" Asya menutup mulutnya dengan tangannya, matanya kembali berkaca-kaca. Asya memeluk Amy. "Sha-shareen koma dan kekurangan darah. Dia butuh pendonor darah" ucapan Amy sambil memeluk Asya.
"Disini ada yang golongan darahnya AB?" Tanya Amy.
Asya, Ari, dan Reynand menggelengkan kepepalanya.
"A-asya B"
"Rey B juga"
"Ari A"
Amy menundukan kepalanya. "Seandainya tante bisa menolong. Tante ini ibu macam apa" Asya berinisiatif mengusap punggung Amy. "Emang tante kenapa?"
"Golongan darah tante B"
"Tante ibu yang luar biasa. Tante jangan nyalahin diri sendiri" Asya mencoba menenangkan Amy.
"Semoga aja salah satu dari temen kalian ada yang golongan darahnya AB"
Asya, Ari, dan Reynand mengangguk. Amy mengusap air mata yang ada dipipinya lalu menatap jam dinding yang kebetulan ada disekitarnya. "Ini udah malam. Sebaiknya kalian pulang, orang tua kalian pasti khawatir"
"Iya tan..."
"Setelah pulang, Ari kesini lagi. Ari udah bilang ke mama papa" ucap Ari.
Mereka bertiga menyalimi tangan Amy. "Kalau gitu kami pulang dulu. Tante jangan lupa makan, dan kami berdoa untuk kesembuhan Shareen" Amy tersenyum hangat.
"Iya makasih banyak buat kalian. Sampaikan juga terima kasih buat temen kalian yang duanya lagi"
"Pasti"
•●•●•
Gleano sangat gelisah ketika terlalu lama menunggu penerbangan menuju Indonesia. Disamping, Yuli mencoba menenangkan namun tidak bisa. Anaknya itu terlalu khawatir.
Gleano merasakan ponselnya berbunyi, bergegas dia melihatnya.
Ari ramadhan
Shareen komaGleano membeku ketika membaca pesan dari Ari. Tingkat kekhawatirannya meningkat. Dengan cepat, Gleano berdiri lalu mengambil kopernya.
"Gleano mau kemana?" Tanya Yuli ikut berdiri.
"Shareen koma, bun..."
Yuli pun terkejut dengan kabar itu. "Astagfirullah..."
"Gleano, sekarang waktunya untuk penerbangan kamu" Rizha datang dengan beberapa kartu ditangannya.
"Yakin kamu pulang sendiri? Gak ditemenin mama? Atau Kevan?"
"Gak, Gleano sendiri aja"
Gleano menyalimi tangan Rizha dan Yuli. "Gleano pulang. Gleano minta doanya buat Shareen" Rizha dan Yuli mengangguk. "Kamu hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen & Gleano [COMPLETE]
Novela Juvenil[COMPLETE] • Pada awal pertemuannya Shareen langsung masuk kedalam pesona seorang Gleano, begitu pun Gleano yang terbuai oleh paras Shareen yang begitu cantik dan senyumannya yang manis. Keduanya benar-benar beruntung bisa dipertemukan dan saling me...