12 | Rencana

122K 5.6K 97
                                    

Hidup itu proses. Jangan terlalu teratur dan jadilah sedikit pemberontak.

***

"Ras Ras! Liat deh, itu Kak Titan kan?" Elara menarik lengan Rasi saat cewek itu keluar kelas. Membuat Rasi sedikit tersentak.

"Ngapain dia sama itu nenek lampir. Berduaan gitu di tribune lapangan?" ujar Elara sambil menyipitkan matanya mengamati Titan dan Amel.

"Udah biarin aja, bukan urusan kita," balas Rasi tak mau melihat pemandangan itu. Entah kenapa dadanya merasa sesak padahal Titan sendiri bukan siapa-siapanya.

"Lo cemburu nggak?" tanya Elara.

"Ya nggak lah!" elak Rasi.

"Hayoo ngaku! Cemburu kan lo!" Elara berusaha memojokkan Rasi. Ia tahu kalau temannya yang satu itu pasti cemburu. Lagipula terlihat dari tatapan matanya kalau Rasi ini sedang cemburu berat.

"Enggak. Ngapain juga cemburu, aku bukan siapa-siapa dia. Cuma sebatas kenal aja."

"Yah, kasian banget temen gue terjebak dalam kenalan zone." Elara menepuk-nepuk pundak Rasi sambil menunjukkan wajah pura-pura sedihnya.

Rasi menatap Titan dan Sarah dengan sorot terluka. Tak bisa digambarkan bagaimana perasaaannya. "Yaudah, kita jadi ke kantin nggak nih?"

"Jadi lah! Ayo cepet!" Elara menarik kenacang tangan Rasi kemudian membawanya menjauhi pemandangan menyakitkan itu.

***

Sekitar dua puluh orang remaja lelaki kompak memakai jaket kulit hitam sedang berada di sebuah gedung tua, mereka menyebutnya 'MARKAS BESAR'.

"Gimana nih bos?! Si Titan makin kuat aja," sahut salah laki-laki dengan tindikan di telinganya pada Samuel. Lelaki itu sedang menghisap sebatang rokok di mulutnya.

"Terus maksud lo kita lemah gitu!" jawab Samuel ngegas.

"Bukan gitu bos," kilah lelaki itu, "maksud gue, Nicander tetap sama. Tapi kayaknya kita harus ngerubah rencana."

Samuel menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang Rico ucapkan. Sepertinya ia kali ini harus benar-benar memakai cara licik agar si brengsek Titan itu bisa hancur.

"Ru, gimana perkembangan dari mata-mata kita?" pandangan Samuel tertuju pada cowok dengan rambut bercat biru laut yang sedang meminum alkohol.

Merasa dipanggil, Heru menoleh.

"Oh, iya bos! Gue lupa ngasih tau. Katanya si Titan lagi deket sama cewek di sekolahnya," kata Heru yang membuat kerutan terpatri di kening Samuel.

"Siapa?"

"Nggak tau sih bos, dia nggak ngasih foto. Cuma katanya namanya tuh Rani," ujar Heru mengingat-ingat

"Eh Radi."

"Bukan-bukan, siapa yah..." Heru terus mengingat-ingat membuat semua orang yang ada di tempat itu menatapnya penasaran.

"Rasi?" tebak Samuel.

"Nah! Iya itu tuh! Rasi! Namanya Rasi!" teriak Heru sambil menunjuk-nunjuk Samuel.

TITAN: What's The Beginning ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang