Mau mulai darimana saat hal yang mau dimulai tidak ada?
***
Jam pulang sekolah sudah lewat sejak beberapa menit yang lalu. Cukup lama dan cukup melalahkan bagi Rasi. Namun semuanya terbayar saat kakinya telah menapak pada bagian depan wilayah toko buku yang ada di salah satu mall.
Berbekal uang jajan yang disisihkan, berakhirlah ia di tempat favoritnya sekarang. Matanya tak pernah lepas dari jejeran buku-buku yang tersusun rapi berdasarkan genrenya--membuat Rasi ingin mempunyai perpustakaan di rumahnya sendiri.
Namun matanya kini berhenti pada satu sosok. Yang sudah cukup beberapa minguu ini tak pernah ia lihat lagi keberadaannya.
Itu Goldan.
"Goldan!" panggil Rasi cukup kencang hingga membuat beberapa pengunjung menoleh. Termasuk dengan seseorang yang mempunyai nama tersebut.
Rasi dengan cepat melangkahkan kakinya menuju cowok yang kini sedang berada di bagian rak buku nonfiksi itu. Pertanyaan yang tersimpan dalam otaknya begitu penuh tentang mengapa cowok itu tidak pernah menghubunginya? Dan masih banyak lagi.
Bahkan Rasi tidak yakin apakah jika satu hari penuh mereka mengobrol pun, Goldan bisa menjawab semua pertanyaaan yang ada di otaknya sekarang.
Namun, kening Rasi tiba-tiba berkerut. Saat yang didapatinya adalah Goldan yang tiba-tiba berjalan pergi menjauh. Cowok itu terlihat gugup dan seperti menghindari kontak dengan dirinya membuat Rasi bertanya-tanya.
Apa Rasi mempunyai salah?
Melihat Goldan yang melangkah pergi, Rasi memutuskan untuk mengejar cowok itu. Masih dalam lingkup tokok buku yang dipenuhi cukup banyak rak, Rasi sedikit kesulitan mengimbangi langkah Goldan karena cowok itu berjalan begitu cepat.
"Goldan! Tunggu! Aku mau ngomong!" Sepertinya cukup sia-sia teriakan Rasi karena Goldan sama sekali tidak mau menghentikan langkahnya. Bahkan sepertinya untuk menoleh ke arah Rasi saja cowok itu enggan. Dan Rasi sama sekali tidak tahu ala yang terjadi.
"Goldan! Kalau kamu gak berhenti aku gak mau ketemu kamu lagi!" teriak Rasi untuk terakhir kalinya dan...
Berhasil!
Rasi melihat cowok dengan jaket denim itu walaupun sebelumnya punggung cowok itu sempat bergerak turun secara perlahan, dan dapat Rasi tebak Goldan sedang menghela napasnya berat.
Tak mau membuang-buang waktu, Rasi berjalan menuju cowok itu. Disertai dengan tubuh tegap Goldan yang berbalik menampilkan wajah cowok itu yang terlihat sangat berbeda dari terakhir kali Rasi lihat.
Ya, jelas berbeda. Terakhir kali Rasi melihat Goldan adalah di rumah sakit saat wajah cowok itu masih dipenuhi luka akibat ulah Titan.
"Bisa kita ngobrol sebentar? Aku kangen kamu."
"Kita masih temenan, kan?"
***
"Jadi, selama ini kamu kemana aja?" tanya Rasi seraya menyantap fried potato yang ada di depannya.
Setelah dari toko buku tadi, Rasi memutuskan untuk mengajak Goldan berbicara---empat mata---pasal apa saja yang sudah Goldan lewati selama ini---atau entahlah, Rasi juga bingung harus mulai dari mana selain menanyakan kabar dari cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITAN: What's The Beginning ✔
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Galaksi Titan Supernova. Si galak dan dingin dari Rajawali. Bertemu dengan Rasi Almathea, anggota eskul dance SMA Persada. Pertemuan yang tak disangka-sangka yang membawa mereka dalam sebuah kisah. Pertanyaannya adalah bagaimana kisah...