14 | The Bullets

3.1K 260 46
                                    

Haii everyone!! Author back!! Kali ini dapet hadiah part panjang, 2000 an kata lohh. Lagi mood sih wkwk. Oke gausa kelamaan.

Happy Reading!!

Share my life, it's yours to keep, now that I give to you all of me

David Guetta ft. Justin Bieber - 2U

Russell Federation of Investigation, Manhattan, New York City.

Andrea sibuk membolak-balik beberapa kertas yang sudah dikumpulkan menjadi satu di dalam map. Matanya membaca secara teliti kalimat yang tertulis di dalam laporan yang baru ia dapat lima belas menit lalu.

"Dua orang yang berjaga di luar terkena luka tembak. Tak lama setelahnya, sisi gedung terbakar. Beberapa petugas lain yang terluka sudah dipastikan aman dari peluru, kemungkinan mereka terjatuh atau membentur dinding, dan beberapa mengalami sedikit luka bakar." Felix, yang sejak tadi duduk di sebelah Andrea mencoba untuk memberikan detail tentang kejadian semalam.

"Peluru ilegal?"

Felix mengangguk, menyetujui pertanyaan Andrea. "Mereka tidak bodoh untuk sekadar memakai peluru yang sudah berlisensi."

"Padahal aku berharap mereka tidak pernah tahu tentang peluru ilegal."

"Anda berharap yang tidak-tidak, agent," ujar Felix yang diselingi suara tawa rendahnya. "Agent, aku harus pergi ke rumah sakit, Agent Horran memintaku kesana."

"Ada masalah?" tanya Andrea cemas.

Kedua bahu Felix terangkat naik, "Akan kuberitakan secepatnya jika memang terjadi sesuatu. Oh ya, kurasa Agent Peterson ingin bicara dengan anda."

Andrea menatap Felix yang berjalan menjauh sembari menampilkan senyum jahilnya. "Felix Green! Awas kau!"

Ucapan Felix benar. Noah berjalan masuk, menghampiri Andrea dengan wajah datarnya, namun terkesan tegas dan menyeramkan. Tanpa perlu izin pria itu segera menarik kursi di sebelah Andrea, duduk disana.

"Bagaimana?" tanyanya.

Andrea mengernyit. Ia tidak mengerti. "Bisa kau lebih spesifik? Jangan membuatku pusing!"

Noah menampilkan raut wajah cemasnya, "Jamie. Apa pria itu mencoba menghubungimu?"

"Tidak."

Semalam, Noah meminta pada Andrea jika ada nomor asing yang menghubunginya, sebaiknya diabaikan saja. Andrea tidak tahu apa yang dibicarakan Noah, Fineas, Jamie, dan Natasha di pesta Jamie. Namun dilihat dari tatapan Jamie, pria itu seperti tidak menyukainya. Entah dengan alasan apa. Lagipula Andrea sudah tak peduli, ia tidak punya sangkut paut dengan teman-teman Noah. Kencan itu hanya palsu, bukan?

"Kau tahu, kencan kita semalam memang palsu. Tapi aku sudah membawamu mengenal sedikit dari duniaku Andrea. Jadi, kuperingatkan sebelum sesuatu yang buruk terjadi."

Andrea berdecak kesal. "Kau terlihat sebagai untouchable man sekarang. Baiklah, terima kasih atas peringatannya, akan kulaksanakan bos!"

"Sialan kau—," umpatan Noah terputus ketika Andrea mengangkat panggilan telepon.

"Baik, kami segera kesana!"

Noah menaikkan satu alisnya setelah Andrea memutus panggilan.

"Kita pergi sekarang. Ke rumah sakit."

++++

Dengan langkah setengah berlari, Andrea menyusuri lorong rumah sakit. Langkahnya berangsur pelan ketika ia melihat Felix berbicara dengan seorang pria. Tak jauh dari tempat dimana Felix berdiri, ada dua orang wanita yang sedang duduk dengan pandangan mengarah ke bawah.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang