35 | Injection

1.8K 160 26
                                    

Holaa, seperti biasa, apa kabar? Jumpa lagi sama author yang kebetulan ngga lagi sibuk. Sebelumnya Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Sekalian juga, aku mau minta maaf, mungkin selama ini aku bikin kalian kesel karena ngga update atau karena ceritanya ga jelas.

Terima kasih atas supportnya yang kalian kasih, baik yang baca, vote, atau komentar. Berkat kalian aku bisa sampai ditahap inii. Thanks a lot!

Yang lagi kumpul sama keluarga, selamat menikmati waktunya. Yang lagi jauh, semangat ya, semoga nanti bisa berkumpul kembali.

Aku ngga tahu mau update kapan lagi, tapi pastinya setelah part ini updatnya ngga bakal malam hari terus, bisa pagi atau siang.

Happy Reading!!!

Don't say too much don't open up. Let's keep it unfamiliar.

Seeb, Goodboys, HRVY - Unfamiliar

Kedua mata Noah terbuka perlahan ketika merasakan wajahnya basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mata Noah terbuka perlahan ketika merasakan wajahnya basah. Setelah itu, tenggorokan dan hidungnya terasa seperti dipenuhi air. Noah terbatuk-batuk, berusaha mengeluarkan air yang menganggu jalan napasnya. Wajah dan kedua matanya memerah, saat kedua mata itu mulai terbuka lebar, rasa perih mulai menyerang di sekitarnya.

Hal yang pertama Noah lihat adalah sebuah ruangan dengan dinding berwarna abu-abu, serta pencahayaan yang minim. Noah berusaha menggerakkan badannya, namun sial, ia terikat dengan kursi. Kedua pergelangan tangannya juga punya nasib yang sama, terkunci dengan borgol.

"Lihat, si tukang tidur sudah bangun rupanya."

Noah menatap datar ke arah dua orang pria yang baru saja tiba di hadapannya.

"Bagaimana perasaanmu? Takut? Cemas?"

Diam. Noah memilih bungkam dibanding menjawab pertanyaan tidak penting dari dua orang asing.

"Ah tidak dijawab. Sepertinya tamu kita lapar." Salah satu dari mereka berjalan mendekat. "Dengar, aku akan melepas ikatanmu, setelah itu bersihkan dirimu."

Noah menyerigai, ada kesempatan besar untuk melawan mereka. Hanya dua orang, itu bukan perkara sulit sekalipun mereka bersenjata.

Sayangnya, alih-alih melakukan serangan, sepertinya dua orang asing ini bisa membaca pikiran Noah. "Kau bisa saja menyerang kami, tapi perlu kuingatkan satu hal," bisiknya. "Temanmu masih ada dalam genggaman kami. Jika kau berani menyerang kami, akan kupastikan gadis cantik itu mendapatkan hal yang lebih buruk."

Andrea! Sial, sial, sial! Dimana gadis itu sekarang? Rencana Noah runtuh seketika. Ia tidak mungkin pergi sendiri dari sini, meskipun ia punya kesempatan besar. Ia tak bisa meninggalkan Andrea, apapun keadaannya. Noah sudah berjanji akan hal itu.

"Bersihkan dirimu!" ujarnya sembari melempar satu set pakaian pada Noah. "Sepuluh menit! Kamar mandinya ada di sudut ruangan."

Noah keluar dari kamar mandi dalam keadaan lebih baik, ditambah pakaian bersih yang melekat di tubuhnya. Dilihatnya, dua orang tadi sedang bersandar di bingkai pintu sembari berbincang kecil.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang