36 | The Offer

1.7K 178 31
                                    

Hola, kalian apa kabar? Rumah kalian hujan gak? Dirumahku hujan dari tadi siang, bawaannya bikin pengen tidur. By the way, part ini agak panjang dari biasanya, semoga ga bosen ya.

Eh terus, kalau misal nih aku update dalam jarak dekat, besok atau lusa gitu bikin cepet bosen ngga? 

Soalnya rencana mau ngebut nulis. Nulis doang, publishnya mah gampang. Kalau misal bikin cepet bosen ya aku sesuaiin saja jadwal aja, mungkin seminggu dua kali. Jadi dibuat cadangan gitu biar ga ngaret. Tapi kalau ngga bosen, ya update jarak mepet mah gapapa.

Pilih ya. Sumpah terserah kalian. Kalau ngga dijawab aku up sebulan sekali heheh. Canda xD.

Mau kasih tahu sedikit, sebenernya ini bisa sih aku publish maghrib tadi, tapi aku kelamaan milih lagu yang likirknya pas. Maafkan :) Dan di lagu ini lirikinya bener-bener masuk. Tapi yang ditulis cuma dikit hehe.

Oh satu lagi, aku bakal kasih sedikit informasi di bagian bawah setelah ending. Buat tambahan aja sih takut bingung, ngga dibaca juga gapapa.

Happy Reading!!

I know that I shouldn't touch but you twist my heart. 'Cause I can never get enough once the feeling starts

Why Don't We - Hooked

++++

Few hours ago...

Russell Federation of Investigation, Manhattan, New York City.

"Katakan saja, aku sendiri yang akan menghubunginya nanti." Daniel meletakkan gagang telepon kembali pada tempatnya. Ia menarik napas panjang sebelum kembali bersandar pada kursi.

Lucas menatap Daniel, iba. Pria itu tampak lelah, ditambah dengan sedikit guratan kantong mata serta rambut yang acak-acakan. Daniel sudah seperti kehilangan semangat hidup.

"Berhenti menatapku, Melton."

"Kau bisa pulang Daniel, tidur sebentar tidak akan membuatmu dipecat." Entah sudah berapa kali Lucas mengatakan hal ini. Namun si keras kepala yang sok kuat itu tetap saja mengabaikannya. "Kau terlihat seperti mayat hidup."

"Aku baru saja pulang dua jam lalu. Sekarang kau menyuruhku pulang lagi?"

Lucas berdecak kesal. "Kau pulang hanya untuk mandi, makan, lalu kembali kemari. Kau butuh tidur. Memangnya kau ingin mati hanya karena tidak tidur? Jika itu terjadi aku akan tertawa paling kencang di pemakaman."

"Kau terlalu banyak bicara. Tapi, sepertinya perkataanmu benar juga." Daniel bangkit dari kursinya. Badannya terasa sangat kaku. "Aku akan tidur di ruanganku. Bangunkan aku jika terjadi sesuatu."

Lucas hanya mengangguk, pandangannya sedang fokus pada layar. Daniel bersiap untuk pergi, namun berkat ucapan seseorang, langkah Daniel mendadak terhenti.

"Perangkat asing baru saja menembus keamanan server, dalam waktu kurang dari tiga menit."

Rasanya seperti serangan jantung singkat. Daniel hanya bisa menipiskan bibirnya mendengar hal itu. Server RFI memiliki sistem keamanan yang berlapis. Ketika seorang cracker berhasil menemukan celah pada server, sistem akan segera melakukan user blocking lalu mengirim pesan peringatan pada tim IT untuk segera mengambil tindakan.

Sepanjang sejarah RFI, rekor tertinggi dalam percobaan peretasan server hanya mampu menyerang lima titik berbeda. Saat itu, sebelum celah dari sistem keamanan dapat ditembus, tim selalu berhasil memblokir akses masuk lalu memperkuat kembali sistemnya, sehingga tidak ada data yang bocor. Pertarungan sengit antara cracker dan tim IT saat itu membutuhkan waktu sekitar tiga puluh hingga empat puluh lima menit di setiap titiknya. Kejadian ini berlangsung sekitar delapan tahun lalu, di Italia tepatnya.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang