24 | Their Ex

2.6K 215 41
                                    

Hai, apa kabar? Semoga kalian semua baik-baik saja. Maaf baru bisa update sekarang. Lagi liburan hehehe. Setelah ini diusahakan minimal seminggu sekali. Biar cepat tamat juga yah, padahal aslinya masih jauh. Main slow aja ya dulu, jangan mikir yang berat-berat. Semoga ga kecewa sama part ini.

Jangan lupa tekan bintang sama komentarnya.

Happy reading!!

If it doesn't hurt me, why do I still cry? If it didn't kill me, then I'm half alive.

Camila Cabello - Something's Gotta Give

"Bagaimana? Berhasil?" tanya Bella dengan penuh semangat saat Noah dan Andrea kembali ke ruangan Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Berhasil?" tanya Bella dengan penuh semangat saat Noah dan Andrea kembali ke ruangan Daniel.

Noah menutup pintu ruangan perlahan, sementara Andrea langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa.

"Sudahlah, jangan dipikirkan. Ini," Bella memberikan kantung kertas yang berisi burger dan kentang goreng pada Andrea.

"Kami berhasil. Mr. Jack memang sempat menyadarinya, namun ia bungkam. Laporan yang kami tulis sudah dikirim, mungkin balasan bisa didapat dua hingga tiga hari," ujar Andrea dengan nada yang tak semangat.

"Lalu kenapa kau murung hah?" tanya Daniel yang sibuk dengan makan siangnya, "Apa yang kau lakukan hingga membuat kekasihku marah, Peterson?"

"Kusiram kepalamu dengan ini!" balas Noah sembari mengangkat segelas cola.

Bella mengusap punggung Andrea teratur, menenangkannya walau gadis itu tak tahu hal apa yang membuat Andrea murung seperti ini.

"Ah sial, kuletakkan dimana tadi? Bel, kau lihat baterainya?" tanya Felix yang bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja kecil tepat di sebelah Bella.

Bella mengangkat kedua bahunya. "Cari saja dulu. Pasti disekitar sini."

"Sudah kutemukan. Agent Walter, kenapa wajahmu kusut sekali?"

"Felix, tidak bisakah kau diam?" sentak Bella.

"Aku kan hanya bertanya. Well, siapa nama anggota FBI tadi?"

"Oh astaga," ujar Andrea yang mulai buka suara.

Felix berhenti melangkah, ia mengambil cola miliknya lalu berbalik, menatap Andrea. "Tunggu, tunggu. Sepertinya aku tahu penyebab Andrea seperti ini. Akui saja jika benar. Pasti karena anggota FBI itu? Sejak tadi dia tak berhenti menatap Andrea. Benar kan?"

"Ah, siapa? Aku sedikit lupa. Isla? ," tanya Daniel memastikan.

Andrea menarik napas panjang. "Isaac Castillo. Isaac, bukan Isla seperti kata Lucas."

"Kalian saling mengenal sebelumnya?" Daniel kembali bertanya.

Andrea mengangguk lesu. Ia menekuk lututnya lalu menempelkan dagunya disana. "Kami teman saat high school. Aku tidak mau membahas hal ini, tapi bagaimana ya, cepat lambat kalian pasti tahu. Isaac, pria itu mantan kekasihku."

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang