41 | Mess Up Her Mind

1.8K 169 29
                                    

Holaa, akhirnya aku bisa balik lagi kesini, semoga tidak ada ujian tambahan. By the way, kalian apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja ya. 

Rindu ngga? Pasti engga hehe.

Nah, karena sepertinya setelah ini jadwalku bakal kosong lama, aku berniat buat ngebut cerita ini. Biar bisa tamat, udah setahun lebih nih. Jadi mungkin bakal sering update. Jangan bosan-bosan ya:))

Selamat datang di part 41. Konflik, cerita cinta, dan hal-hal yang belum bakal dimulai disini. Sebelumnya aku sempat baca ulang cerita ini, dan ngerasa kalau dengan part segini banyak, alur cerita ini lambat banget. Maafkan ya, di work selanjutnya aku bakal belajar lagi.

Berhubung sudah terlanjur, ngga mungkin dong ngga aku terusin. Jadi aku harap kalian bisa nikmati alurnya ya. Aku bakal berusaha buat kasih yang terbaik buat kalian kok. Kalian itu berharga banget, ngga ada kalian mana mungkin aku bisa nerusin sampai sini. 

Bicara soal tamat dan penundaan update, kemarin waktu ujian entah kenapa ide baru banyak banget, sebel ga sih. Gilirian harus belajar aku malah kepikiran Noah. Beberapa udah aku catat sih, biar ga lupa. Nanti kapan-kapan ku spoiler, atau sekarang aja ya? Taruh di bawah heheh.

Last, aku minta maaf ya kalau typing aku baik di A/N atau di seritanya terkesan sucks alias alay, apalagi di A/N wey! Jujur, tiap bikin A/N aku selalu ngerasa lagi ngomong sama mutual di twitter, atau bikin thread ga serius gitu. Kalau ada kata-ka di A/N yang kesingkat gajelas, itu berarti lagi lupa diri.

OK, aku tulis A/N ini hari Rabu malam, ceritanya sudah selesai, tapi sengaja ga langsung aku post haha.

Happy Reading!

There's something 'bout you. That's got me dazed and confused.

Ruel - Dazed and Confused

++++

Russell Federation of Investigation, Manhattan, New York City.

Natasha, Natasha, Natasha.

Sejak tadi pagi nama itu terus-terusan bermukim di kepala Andrea, nyaris membuat kepalanya pecah. Hari dimana Noah mengatakan siapa partner terakhir friend with benefitsnya, Andrea cukup terkejut—tidak menyangka, akan tetapi bayang-bayang akan Natasha tak sampai menghantui pikirannya. Begitupula di hari-hari selanjutnya. Namun sialnya, nama itu justru datang di hari kedua ketika Andrea kembali bekerja.

Bayangan soal bagaimana mereka memulai kesepakatan, apa saja yang mereka lakukan, bagaimana respon Natasha soal hubungan ini membuat Andrea bertanya-tanya. Ia berpikir keras tentang bagaimana cara untuk mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya. Bertanya pada Noah, Fineas, atau Natasha langsung? Itu jelas adalah ide buruk. Sungguh, Andrea tahu ini bukan hal penting, tapi otakknya menolak untuk mengabaikan hal ini.

"Agent Walter."

"Agent Walter."

"Andrea."

Tubuh Andrea sedikit tersentak begitu mendengar namanya disebut. Pandangannya mengarah pada Lucas yang sedang berdiri di dekat papan tulis, pria itu menatapnya dengan senyum kecil di sudut bibir.

"Kau sakit? Ini sudah ketiga kalinya kau tidak fokus dengan apa yang kujelaskan."

Andrea mengumpat dalam hati. "Tidak, Agent Melton, aku minta maaf. Sekarang bisa Anda lanjutkan."

"Well, aku baru saja mengakhirinya. Kau bisa tanyakan pada Felix soal hasilnya."

"Baik, sekali lagi aku minta maaf."

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang