Holaa selamat datang di part 50. Terima kasih buat kalian yang bisa baca sampe ke sini. Semoga bisa bertahan sampai akhir.
Btw ini sebenarnya sudah mau di up kemarin malam. Tapi kemarin wp lagi error, jadi maaf yaa. Sebagai gantinya aku bakal kasih tahu special announcement setelah part ini. Tenang nanti aku buat part baru. Just waiting for the notification.
Notif part ini masuk ngga?
Satu lagi, HAPPY 10 YEARS OF ONE DIRECTION. Kamu, yang directioners selamat seneng-seneng hari ini. Jantungnya masih sehat, 'kan?
Happy Reading!!
I didn't think, it was over until you walked away, like it was nothing, baby. And that moment was so hard for me to breathe.
Justin Bieber - Bad Day
++++
Lucas menoleh dengan cepat ketika telinganya menangkap suara pintu yang terbuka. "Bagaimana? Kau dapatkan jadwalnya?"
Bella menggeleng lemah. "Tidak ada jadwal kosong hingga dua bulan ke depan."
"Sesibuk itu?" tanya Lucas tidak percaya yang kemudian dibalas dengan satu kali anggukan.
Bella baru saja kembali setelah mencoba untuk menghubungi sekretaris Damian Dominigo. Kemarin lusa, setelah melalui diskusi panjang, tim memutuskan untuk mencoba mengikuti keterangan yang diberikan oleh Benji, yaitu percaya pada Damian Dominigo.
Sayangnya keberuntungan sedang tidak berpihak kepada tim. Jadwal Damian sangat padat, sehingga rencana mereka untuk bertemu dengan Damian gagal begitu saja.
"Kubilang apa," ujar Noah nyaris terkekeh. "Aku tidak menyalahkan rencana kalian, tetapi seharusnya kita punya rencana cadangan."
"Rencana cadangan? Kau ingin ide gilamu itu masuk dalam rencana? Tidak-tidak, dibandingkan mengikuti rencanamu, aku lebih suka untuk menukar nyawamu kepada iblis agar kita segera mendapat jawaban." Isaac menyahut dengan nada sinis. Ia bahkan tidak ingin repot-repot untuk sekadar melirik ke arah Noah.
"Isaac." Sudut bibir Noah terangkat. Ia sengaja memutar kursinya agar mampu menatap Isaac lebih jelas. "Kau masih berpikir jika aku ada di balik kasus ini?"
"Apa yang ada di dalam kepalaku bukan urusanmu, Peterson."
"Setidaknya aku sudah mencoba berbicara baik-baik denganmu."
Isaac bergidik ngeri mendengar nada bicara Noah yang tenang namun penuh sindiran, seolah menunjukkan jika mereka pernah menjadi teman dekat. "Hentikan. Tidak cocok. Kau menjijikkan."
"Aku tidak mengerti, kenapa kau selalu mendebat seluruh argumenku? Kau memang tidak setuju denganku, atau kau hanya iri karena aku berhasil—"
"Noah." Seperti biasa, ini menjadi tugas Lucas untuk melerai mereka berdua. Jujur, Lucas kali ini menyesal telah membawa Justin Phill bergabung dengan timnya. Pria itu tidak bisa diharapkan. Pekerjaannya hanya menonton Noah dan Isaac berdebat, atau lebih parahnya ikut masuk ke dalam perdebatan mereka.
"Tidak Lucas, aku hanya ingin memperjelas masalah di antara kita. Tidak ada yang perlu disembunyikan lagi. Aku hanya ingin Isaac tahu jika aku dan—"
Kalimat Noah terputus ketika telepon yang ada di tengah meja berdering.
"Ya, Lucas Metlon di sini," sapa Lucas ramah. "Baik, kami akan segera datang." Lucas menutup panggilan, lalu menatap anggota tim dengan tatapan serius. "Itu Felix, dia meminta kita untuk pergi ke ruang IT, sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Message (COMPLETED)
Romansa[unedited version][Mature Story⚠️] Solve the case, then we fall in love. ANDREA GILLIAN WALTER, mata-mata cantik nan pintar, yang kemampuannya tak pernah diragukan. Siap mati, itu adalah risiko yang selalu Andrea terima dengan lapang dada setiap ia...