55 | Am I in Love with You?

2K 174 16
                                    

Halo, selamat malam. Apa kabar?

Berhubung besok hari Senin dan mungkin bakal jadi hari yang berat, aku kasih hadiah update hehe. Ya, semoga bisa jadi hiburan di sela-sela kesibukan.

Happy reading!!

 Am I in love with you? Or am I in love with the feeling?

Justin Bieber - The Feeling ft. Halsey

++++

Russell Federation of Investigation, Manhattan, New York City.

Pagi ini, setibanya di markas, Andrea langsung diminta untuk menuliskan rincian kejadian yang ia alami dan diserahkan sebelum pukul sebelas. Setelah jam makan siang berakhir, ia akan melakukan konferensi video bersama petinggi-petinggi RFI.

Dalam konferensi, Andrea akan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang terjadi serta mengakui kesalahannya. Penjelasan itu nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan konsekuensi.

Andrea meremas kuat lembaran kertas yang berisi teks dalam dua bahasa, inggris dan italia. Ia gugup, sangat. Sebelumnya Andrea pernah membayangkan soal bagaimana rasanya hadir di tengah-tengah pertemuan bersama petinggi RFI. Well, dalam beberapa menit ke depan Andrea akan merasakannya, walau sebenarnya bukan pertemuan seperti ini yang ia harapkan.

"Kau bisa masuk sekarang."

Andrea mengangguk lalu bangkit dari kursinya. Ketika ia memasuki ruangan, beberapa pasang mata langsung memberikan perhatian lebih kepadanya. Hal itu membuat jantung Andrea berdegup semakin kencang.

"Buon pomeriggio, mi chiamo Andrea Gillian Walter," ujar Andrea memperkenalkan diri dengan penuh hormat.

"Jika dirasa lebih nyaman berbicara dengan bahasa inggris, maka tidak masalah," sahut seorang wanita yang duduk di sisi kanan. "Duduklah."

Andrea mengangguk, mengambil tempat yang sudah disediakan. Wajah Andrea kini terpampang jelas di layar besar.

"Siap?"

Andrea menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. Hal itu berhasil mengurangi rasa gugupnya. "Siap."

Konferensi berlangsung sekitar empat puluh lima menit. Apa yang terjadi dalam konferensi benar-benar di luar bayangan Andrea. Tidak ada tatapan tajam atau kalimat marah-marah, konferensi justru dilakukan dengan tenang.

Bicara soal konsekuensi, hingga konferensi berakhir para petinggi masih belum memutuskan apa pun. Mereka berkata jika surat keputusan mungkin akan keluar dalam dua atau tiga hari ke depan. Selama surat keputusan belum keluar, Andrea tidak diperbolehkan untuk berada di area markas. Seluruh aksesnya pada RFI juga akan dicabut.

Sesuai peraturan yang pernah Andrea baca, percobaan untuk menghilangkan atau memberikan barang bukti kepada orang lain termasuk pelanggaran tingkat tiga, di mana itu merupakan tingkat paling tinggi. Konsekuensi yang harus diterima adalah minimal skors selama dua tahun dan turun sebanyak tiga tingkat, tergantung kondisi dari barang bukti.

Sementara Andrea saat ini? Tidak hanya percobaan memberikan barang bukti kepada orang lain. Ia juga terlibat dalam kasus penyuapan pihak lawan.

Ini akan jadi hukuman yang panjang. Tak salah jika Andrea memilih untuk ikut pergi dengan Andres. Tidak ada gunanya ia menetap di New York.

"Aku akan berusaha agar masa skors nantinya tidak terlalu lama. Barang bukti yang sempat kau serahkan sepertinya belum tersentuh oleh mereka."

Mendengar ucapan Dean tidak membuat Andrea menjadi bersemangat, ia justru menggeleng tegas. "Tidak. Perlakukan aku layaknya seseorang yang bersalah. Bukan karena kita pernah saling mengenal sebelumnya, Uncle Dean. Jika nantinya aku harus keluar, itu juga bukan masalah. Aku pantas mendapatkannya."

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang