27 | Find the Light

2.2K 200 28
                                    

Halo, apa kabar? Author come back, maaf kalau sudah buat menunggu. Ada yang lagi libur alias belajar di rumah? Kalau iya kita sama. Kalian jangan lupa jaga kesehatan ya. Atur pola dan menu makan, jaga kebersihan, tidur yang cukup, dan jangan lupa cuci tangan.

Yang dapet tugas banyak, semangat ya, jangan ditumpuk.

Happy reading!!

Will I ever know the answer to the writing on the wall? Will I ever find the light?

Why Don't We - Never Know

Noah menarik kursi yang terletak di dekat jendela besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noah menarik kursi yang terletak di dekat jendela besar. Malam ini ia pergi ke sebuah kafe yang cukup terkenal di Brooklyn. Bukan untuk bersenang-senang, melainkan dalam tugas. Noah menoleh ke samping dan mendapati Andrea tengah membawa sebuah nampan berisi dua cup minuman serta sepiring roti panggang dengan selai coklat.

Andrea menatap ke luar jendela, sebuah mobil silver yang terparkir di seberang jalan. Daniel berada di dalam sana bersama seseorang dan menunggu aba-aba dari Andrea untuk memulai aksi.

"Jangan sekarang, masih terlalu ramai," bisik Noah setelah mengamati situasi sekitar.

"Mereka juga masih memasang alat bantu."

Emily Davis, wanita berusia tiga puluh tahun yang saat ini bersama Daniel di dalam mobil. Emily kerap kali bertugas untuk melakukan tanya jawab terhadap tersangka, saksi, atau seseorang yang namanya punya sangkut paut dalam sebuah kasus. Ia ditugaskan untuk mendatangi dan meminta keterangan kepada orang-orang yang terlibat ketika mereka belum jadi tahanan RFI.

Andrea meletakkan satu cup minuman di hadapan Noah. "Kurasa kafe akan mulai kosong lima belas menit lagi. Sebaiknya kita nikmati saja dulu."

"Daniel mengirim pesan padaku jika Emiliy akan siap dalam sepuluh menit."

Hasil forensik terhadap undangan Mr. Jack yang ada di apartemen Fillin, berhasil membuat mereka harus datang kemari. Asad Denton, merupakan pria yang sidik jarinya berhasil dideteksi pada undangan pesta.

Saat mereka bertanya pada Mr. Jack, Asad masuk ke dalam daftar tamu undangan dari istri Mr. Jack. Beliau tidak dapat memberikan info yang mendasar sebab mereka tidak terlalu dekat. Istrinya mengatakan jika undangan itu diberikan kepada istri Asad yang notabenenya adalah teman dari istri Mr. Jack.

"Kurasa kita bisa lakukan sekarang," kata Andrea dengan suara yang cukup pelan.

Noah mengangguk, lalu mengetikkan sesuatu pada ponsel. Tak lama kemudian masing-masing dari mereka dapat mendengar suara Emily melalui alat yang sudah terpasang pada telinga. "Tugas diterima, copy."

"Copy, Emily," balas Noah tepat saat Emily tiba di depan kafe.

Noah dan Andrea mulai mendengar kalimat-kalimat yang dilontarkan Emily. Wanita itu memperkenalkan diri dan meminta izin sesuai prosedur yang dibuat. Beruntung, Asad setuju menerima tawaran Emily. Saat ini mereka duduk selisih tiga meja di depan Andrea.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang