Forgive Her

1.9K 148 10
                                    

Halo, maaf banget baru bisa up hari ini. Kalian apa kabar?

Siap buat pindah ke sekuel?

Happy Reading!

People come and go. Baby, they don't know. What we had before but it fell before our eyes.

Justin Bieber - Roller Coaster

Senyum lebar Andrea mengembang ketika berhasil menemukan Noah yang sedang berdiri di samping counter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum lebar Andrea mengembang ketika berhasil menemukan Noah yang sedang berdiri di samping counter. Fernando berada tak jauh dari Noah, duduk di atas kursi makan untuk bayi seraya menggenggam sendok plastik. Noah tampaknya sudah tahu akan kehadiran Andrea, namun memilih untuk pura-pura tak peduli.

Jahil, Andrea memeluk tubuh Noah dari belakang erat-erat. Wajahnya sengaja ditenggelamkan pada punggung pria itu, yang justru semakin menahan Noah agar tidak bisa bergerak.

"Kau masih marah padaku?" gumam Andrea. Suaranya sengaja dibuat parau.

"Aku tidak marah," sahut Noah masih mempertahankan posisinya.

"Ya, tetapi kau kesal padaku."

Noah tak kunjung merespon. Andrea menganggap itu sebagai tanda jika Noah setuju dengan ucapannya.

"Setelah apa yang kau lakukan semalam, kau masih kesal denganku?"

Andrea mengigit bibir bawahnya kuat-kuat. Ia bergidik ngeri mengingat-ingat kejadian semalam. Ngilu namun menyenangkan.

Entah bagaimana caranya Noah mampu membalikkan tubuhnya dengan mudah. Dia berhasil mengentakkan tubuhnya dalam-dalam, membuat Andrea harus meremas kain sepreai kuat-kuat. Beruntung di balik gerakan liarnya Noah masih punya sisi lembut. Pria itu selalu memberinya jeda untuk bernapas dengan tenang sembari memberikan kecupan-kecupan hangat pada punggungnya.

Membayangkannya lagi saja sudah membuat tubuh Andrea panas.

"Aku tidak berkata seperti itu," balas Noah yang sedang menggengam kuat pergelangan tangan Andrea. "Cukup. Kau bisa melewati batas."

Andrea terkekeh pelan saat Noah menyingkirkan tangannya yang bergerak di bawah perut. Pria itu memutar tubuh lalu menatap Andrea penuh peringatan. Giliran Noah sudah tiba. Tanpa banyak bicara dia meremas pinggang Andrea dari balik pakaian.

"Noah!" Andrea menelan ludah. Embusan napas Noah sudah bergerak dari leher hingga telinganya. Satu tangan pria itu juga sudah berada di belakang tubuh—menangkup bongkahan pantatnya. Mereka sudah bersama dengan rentang waktu yang tidak bisa dibilang singkat, namun terkadang Andrea masih lemah akan sentuhan Noah.

Disela-sela matanya yang terpejam, Andrea sempat melirik ketika Noah memutar kursi yang diduduki Fernando. Sekarang putranya itu duduk membelakangi mereka. Bagus, setidaknya dia tidak bisa melihat perlakuan sang ayah yang nyaris membuat kepala ibunya pening.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang