Halo, apa kabar? Ada yang belum tidur? Akhirnya, aku bisa publish ini kurang dari seminggu sejak chapter yang terakhir. Semoga bisa rutin setidaknya seminggu 2 atau 3 kali.
Well, sebelum lanjut ada yang mau menyampaikan isi hati kalian soal ceritaku? Kritik, saran, atau ungkapan yang lain? Terserah, hitung-hitung buat evaluasi.
Jangan lupa tekan bintang sama komentarnya, makin banyak maik cepet update, serius ngga bohong hahaha.
Happy Reading!!
How long has this been goin' on? You've been actin' so shady.
Charlie Puth - How Long
++++
Kedua mata Noah masih terpejam, jantungnya berpacu cepat, dan kini suara langkah kaki yang ia dengar sebelumnya telah menghilang.
Plak!
Sebuah tepukan kecil yang hangat mendarat di pipi kiri Noah. Ia menelan salivanya sendiri lalu membuka mata. Sayangnya, apa yang Noah pikirkan di dalam otaknya benar-benar tidak terwujud. Ketika menoleh, ia justru mendapati Andrea tengah menatapnya dengan kening berkerut.
"Sial, aku nyaris melupakannya. Tunggu, akan kuambil." Masih dengan suara yang sama. Namun kali ini Noah menebak, siapapun disana pasti sedang menerima panggilan dari seseorang. Didetik selanjutnya terdengar suara pintu yang terbuka lalu ditutup kembali.
Noah bernapas lega. Dirinya sempat mengira jika sesorang sudah menemukan mereka. Tapi jika dipikir-pikir kembali, apabila mereka ketahuan, rasanya nyaris tidak mungkin seseorang yang menemukan mereka akan melontarkan kata sapaan lalu bertanya soal kabar. Terdengar sedikit konyol, namun siapa yang tahu.
"Ayo, kita harus pergi dari sini sebelum dia keluar dari ruangannya," ajak Andrea dengan tangan mereka yang masih tergenggam.
Seperti yang lalu-lalu, saat Noah bertanya pada dirinya sendiri, soal apakah ia sudah jatuh cinta pada Andrea? Noah menertawakan pertanyaan bodoh yang terlintas di otaknya ketika ia merenung sebelum tidur, dihari yang sama setelah mereka kembali dari Brooklyn. Seingatnya ia tak pernah percaya pada cinta dan kasih sayang. Bukankah dunia ini hanya penuh dengan pengkhianatan, dendam, dan ambisi?
Sialnya pertanyaan itu kembali terlintas di kepalanya beberapa saat lalu. Ketika Andrea tak mencoba untuk melepas tangan mereka yang tergenggam, hingga berhasil keluar dari gedung, hati Noah menghangat. Ketika genggaman itu terlepas, Noah merasakan ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang bersiap untuk menjauh.
Setiap kali Andrea berada di dekatnya, ia selalu merasa nyaman. Di malam mereka berciuman di pantai, ia menaruh harapan besar pada Andrea, untuk masa kini atau di masa yang akan datang.
Noah tahu, ini tampak bukan seperti dirinya, perasaan ini terdengar aneh, cukup mengganjal. Namun ia juga sadar, semakin Noah mencoba untuk mengabaikannya, maka akan semakin sulit untuk dilupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Message (COMPLETED)
Romance[unedited version][Mature Story⚠️] Solve the case, then we fall in love. ANDREA GILLIAN WALTER, mata-mata cantik nan pintar, yang kemampuannya tak pernah diragukan. Siap mati, itu adalah risiko yang selalu Andrea terima dengan lapang dada setiap ia...