Hallo, aku come back setelah libur lama. Maaf menghilang tanpa jejak, lagi nikmatin libur lebaran ehehe. Btw sabar ya kalau alurnya terkesan lama, kasusnya ga cepet sampe puncah.
Happy reading!!!
Every word is taking me higher, closer to the sun when I'm with you.
New Hope Club - Water
Scene Night Club, Manhattan, New York City.
Andrea menganga lebar ketika kakinya dipijakkan ke dalam kelab. Pemandangan di depannya sungguh liar. Mereka menari, bergerak mengikuti alunan musik dalam keadaan nyaris mabuk. Ukuran kelab yang sempit membuat Andrea dan Noah harus berjalan berdesak-desakan. Sedangkan di sudut-sudut ruangan menampilkan dua sejoli yang sedang sibuk memadu kasih. Mereka berciuman dengan liar.
Well, sepertinya mereka akan berakhir di ranjang.
Noah meminta Andrea duduk di sebuah sofa panjang di dekat bar. Namun gadis itu menolak dan memilih duduk di single sofa. Noah sendiri berinisiatif memesan minuman agar mereka terkesan seperti pengunjung pada umumnya, walaupun hanya soda. Sesekali ia melirik ke arah Andrea, memastikan gadis itu baik. Kelab ini terlalu liar dan berbahaya. Jika ia tak mengawasi Andrea dengan baik gadis itu bisa saja sudah terseret di ranjang.
"Kau ingin apa?" tanya seorang barista.
"Dua kaleng soda, kau punya?"
Barista itu tertawa mengejek, "Man, kau pergi ke kelab tapi hanya minum soda. Menyedihkan."
"Sepertinya bukan urusanmu tentang apa yang ingin kau minum."
Barista itu terdiam ketika mendengar ucapan tegas Noah. Setelah memberi dua kaleng soda, Noah beranjak pergi dengan meninggalkan satu lembar uang seratus dollar.
Ketika kembali, Noah merasakan rahangnya mengeras, satu tangannya mencengkram erat kaleng soda. Hal itu terjadi ketika ia melihat seorang pria duduk di sisi kiri Andrea. Salah satu tangannya tampak berusaha menarik Andrea, mendekap gadis itu. Padahal sudah jelas Andrea berusaha menolak.
"Sepertinya kau harus menjauhkan tangan kotormu!"
Pria itu berdiri, menatap Noah tajam. "Kulihat dia sendiri, kau siapanya?"
Sebuah decakan kesal muncul dari bibir Noah, "Dia milikku. Aku sudah membawanya sejak datang kemari. Jadi menyingkirlah!"
"Kau tidak ingin berbagi?" Merasa mendapat tatapan mengerikan dari Noah, pria itu beranjak dari tempatnya, lalu menatap Andrea, "Hei, jika permainannya buruk kau bisa mencariku sayang."
Sedetik setelah pria itu pergi, Andrea langsung berdiri, berlari ke arah Noah kemudian memeluk pria itu erat. Noah terkejut atas tingkah Andrea, namun dirinya paham akan situasi ini. Setangguh apapun Andrea, gadis itu tetaplah gadis biasa yang dianggap lemah di kelab malam. Lagipula, kelab kotor seperti ini jelas-jelas bukan tempat yang aman.
"Sshhh... everything will be alraight, just stay close to me," Noah mengusap punggung Andrea, menenangkan gadis itu.
"Kau tahu, pria itu nyaris menciumku, jari tangannya menggelitik leherku," ujar Andrea setelah menarik tubuhnya dari pelukan Noah.
"Harusnya kau hajar dia!"
"Aku tidak ingin membuat kegaduhan. Misi ini akan gagal karenaku."
Sudah hampir satu jam mereka berdua hanya duduk-duduk di sudut ruangan. Meski begitu, sebenarnya kedua mata mereka memerhatikan seluruh sudut kelab. Tidak ada tanda-tanda Alice disana, bahkan dikerumunan para penari. Ini hanya kelab kecil, tapi mengapa Alice tidak tampak disini? Atau Bella dan Felix salah mengenali orang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Message (COMPLETED)
Romance[unedited version][Mature Story⚠️] Solve the case, then we fall in love. ANDREA GILLIAN WALTER, mata-mata cantik nan pintar, yang kemampuannya tak pernah diragukan. Siap mati, itu adalah risiko yang selalu Andrea terima dengan lapang dada setiap ia...