47 | Facts Revealed

1.7K 165 14
                                    

Hola, selamat malam. Apa kabar?

Maaf banget baru bisa update sekarang, butuh energi ektra buat ketik yang ini biar ngga salah-salah, dan kemarin sempat writer's block. Sebagai gantinya aku buat part ini panjang. Terima kasih pengertiannya.

Btw, kalian udah pada masuk sekolah lagi kah?

Happy Reading!!

Some things are meant to be secret and not to be heard.

5 Seconds of Summer - If Walls Could Talk

++++

Pagi ini, setibanya di markas, Andrea buru-buru pergi ke ruangan Daniel. Andrea yakin, Noah tidak mungkin mengigau asal, pasti ada alasan di balik mimpinya yang sengaja disembunyikan. Selain itu, jika diingat-ingat, di malam saat mereka diserang, Daniel sudah tahu apa yang akan terjadi.

"Kau lihat di sana, dia menunggu kita."

"Percaya padaku, jika dalam dua menit kita tidak berpindah, mereka akan kemari."

Andrea menggelengkan kepalanya ketika ucapan Daniel kembali terlintas. Pria itu berjanji akan menjelaskan sesuatu padanya. Namun apa daya, takdir berkata lain.

Pintu lift terbuka. Andrea berjalan cepat menuju ruangan Daniel. Akan tetapi langkahnya terhenti ketika melihat pintu ruangan sudah terbuka dan Felix ada di dalam sana, berbincang dengan seseorang.

Andrea lupa, Daniel dan Felix berbagi ruangan beberapa bulan lalu. Meski Felix lebih sering berada di ruang IT, namun tetap saja itu ruangan Felix.

"Kapan barang-barang ini akan diserahkan kepada keluarga Agent Horran?" tanya Felix.

"Rencananya nanti siang, akan saya serahkan langsung pada pihak keluarga."

"Bagus, karena kudengar mereka akan segera pindah. Urus ini nanti setelah jam makan siang, sekarang kita ke ruang IT. Aku perlu menyampaikan sesuatu."

Andrea mengembuskan napas, ia mengatur detak jantung serta ekspresinya sebelum bertemu Felix. Setidaknya jangan sampai Felix curiga jika Andrea punya tujuan lain kemari.

"Oh, selamat pagi Agent Walter, ada yang bisa kubantu?" Felix tersenyum ramah pada Andrea, sedangkan pria di sebelahnya mengangguk sopan.

"Kudengar, barang-barang Daniel sedang dikemas. Aku hanya ingin mengembalikan barang miliknya yang pernah kupinjam."

Felix mengangguk. "Ya, letakkan saja di dalam kardus. Maaf tidak bisa membantu, kami sedang buru-buru."

"Tidak masalah, terima kasih."

Di dalam ruangan, ada tiga buah kardus dengan ukuran berbeda yang ditata berjajar. Andrea membuka kardus pertama. Isinya berupa seragam dan pakaian ganti. Di kardus kedua ada beberapa pasang sepatu. Sedangkan di kardus ketiga—kardus yang paling besar, terdapat kumpulan buku-buku milik Daniel. Mulai dari buku fiksi, non fiksi, hingga album foto.

Tatapan Andrea tertuju pada buku catatan berwarna putih dengan simbol huruf D di sudut kanan atas. Ketika dibuka, di halaman pertama, ada dua buah foto yang sudah dicetak lalu ditempel secara asal. Foto pertama adalah foto Daniel dengan keluarganya, dan foto kedua adalah foto yang sama dengan foto yang Andrea lihat di MacBook Noah tempo hari.

Andrea membalik asal halaman buku catatan. Tidak ada yang aneh, isinya berupa catatan hasil diskusi. Hingga ia berhasil menemukan potongan kertas yang berisi nomor telepon. Sudah jelas, ini pasti nomor yang tidak sengaja dikatakan oleh Noah.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang