[unedited version][Mature Story⚠️]
Solve the case, then we fall in love.
ANDREA GILLIAN WALTER, mata-mata cantik nan pintar, yang kemampuannya tak pernah diragukan. Siap mati, itu adalah risiko yang selalu Andrea terima dengan lapang dada setiap ia...
Selamat malam, sesuai janji yaa, hari ini DOUBLE UPDATE. Jangan lupa tekan bintang atau komentar ya, biar aku makin semangat updatenya.
Happy Reading!!
I'll hold you when things go wrong.
ZAYN - Dusk Till Dawn ft. Sia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
John Glenn Columbus International Airport, Columbus, Ohio.
Bibirnya ditekuk, kedua tangannya terlipat di depan dada, dan mata yang menatap sebal ke arah Noah adalah hal yang paling tidak ingin Andrea lakukan dipagi hari. Namun ia bisa apa? Setelah menunggu sekitar empat puluh lima menit di tempat baru tanpa berbuat apapun.
Mereka berdua tida di bandara pagi-pagi sekali, beberapa kios makanan saja belum buka. Pengunjung yang baru saja tiba, ataupun ingin pergi juga belum terlalu padat. Ingin rasanya Andrea memukul kepala seseorang yang membuat mereka berdua harus mengambil penerbagan dijam yang tidak tepat.
Sayang sekali, sepertinya Noah tidak akan mendukungnya. Pria itu tampak tidak keberatan. Sekarang ia justru terlihat cukup santai dengan sebuah airpods yang bertengger serius dikedua telinganya. Benar-benar tidak ingin diganggu.
"Astaga, aku seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya," bisik Andrea pada dirinya sendiri.
"Jangan mengada-ada, kau lebih terlihat seperti ingin memukul kepala seseorang dibandingkan anak hilang yang malang," sahut Noah yang membuat Andrea sedikit terkejut. "Aku mendengar seluruh ucapanmu, Miss Walter."
"Kalau begitu lakukan sesuatu. Kau belum menjelaskan tentang siapa yang akan membantu kita. Atau memang tidak ada bantuan?"
Noah meraba saku jaketnya, lalu meberikan sebuah kertas kecil kepada Andrea. "Aku menemukannya tertempel di tasku yang di letakkan di kabin."
Seven thirty – from Italy.
"Maksudmu pesan ini dari RFI pusat yang dengan sengaja berada di pesawat yang sama?"
"Tepat sekali. Dan sekarang baru tujuh dua puluh."
"Kenapa harus di area parkir? Kenapa tidak di dalam?"
"Nah, tanyakan saja pada Daniel soal itu. Dia yang memberi tahuku rencana ini."
Andrea berdecak kesal. Ide gila apa lagi yang diberikan oleh Daniel. "Kau tahu, aku lapar dan akhh—" Andrea memekik kesakitan ketika ia merasa kepalanya dihantam sesuatu.
"Kau kena—" Noah tak sempat menyelesaikan ucapannya ketika menyadari sebuah benda berada di antara kedua kaki Andrea. Sebuah bola baseball.
"Sialan, berani-bernainya dia menghantamku tepat di kepala. Lemparannya buruk sekali," komentar Andrea yang masih mengusap-usap kepalanya.
"Tapi aku melihatmu masih hidup, jadi diamlah." Noah mengamati bola baseball itu dengan teliti. Ada tulisan dengan tinta hitam tergores di atas sana.
