[unedited version][Mature Story⚠️]
Solve the case, then we fall in love.
ANDREA GILLIAN WALTER, mata-mata cantik nan pintar, yang kemampuannya tak pernah diragukan. Siap mati, itu adalah risiko yang selalu Andrea terima dengan lapang dada setiap ia...
Hallo, author come back. Gausah banyak basa basi ya, ini aku kasih part spesial yang panjang.
Happy Reading!!
This feeling's all we know
The Chainsmokers - All We Know ft. Phoebe Ryan
Russell Federation of Investigation, Manhattan—New York City.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah seminggu berlalu sejak Noah mengirimkan pesan singkat pada Andrea, sebuah ucapan selamat tidur. Alice juga masih belum ditangkap, terhitung sejak Noah mengirim potongan-potongan kasus yang ia tulis sendiri melalui sebuah group chat.
Alice yang masih belum ditangkap oleh RFI adalah sebuah unsur kesengajaan. Beberapa dari anggota ditugaskan langsung di tempat selama ini gadis itu bersembunyi. Sebuah rumah sederhana di pinggiran borough Queens, Manhattan, menjadi pilihan Alice untuk tinggal. Berdasarkan laporan, gadis itu tampak beberapa kali pergi ke minimarket untuk membeli bahan makanan.
Mereka tidak hanya tinggal berdua, beberapa teman Ethan juga tinggal disana. Dua orang pria, dan satu wanita. Total ada lima orang yang tinggal disana. Satu pria diantaranya adalah seorang pegawai hotel, pria itu bersih, tak ada catatan kriminal. Ia bahkan tak pernah ikut ke kelab malam. Setelah bekerja, ia akan langsung pulang ke rumah, atau keluar hanya untuk membeli makan. Namanya Hans, dua puluh delapan tahun.
Satu orang pria lagi, Kevin, pria dua puluh tiga tahun, dengan profesi pegawai kedai pizza yang ditugaskan pada bagian delivery. Tidak jauh beda dengan Ethan, pria itu kerap keluar masuk kelab, namun tidak pernah terjerat jaringan pengedar narkoba. Sedangkan satu wanita yang ada disana adalah kekasih Kevin. Becca, dua puluh tiga tahun, pengangguran.
"Agent, anda ingin mencobanya?"
Noah menatap Felix yang mengulurkan sebuah pistol padanya. Saat ini Noah berada di indoor shooting range, menonton mereka yang sedang berlatih menembak.
"Tidak Felix, letakkan saja. Well, panggil saja Noah ketika sedang santai."
Felix mengangguk, kemudian meneguk sebotol air minum. "Aku tidak melihat Agent Walter seharian ini."
"Wow nice," puji Noah ketika melihat hasil tembakan yang begitu baik, "yeah me too." Noah beralih menatap Felix, "Kau, dekat dengannya?"
"Huh?"
"Andrea."
"Oh, ya lumayan. Dia seniorku di akademi. Dia hebat, aku kagum padanya."
Sedekat apa Felix dengan Andrea?
Entah dari mana pertanyaan itu muncul, Noah tidak tahu. Namun kini muncul satu pertanyaan lagi di kepalanya. Ia berniat menanyakan siapa pria yang berfoto bersama Andrea di foto yang ada di ruangan itu. Sayangnya pertanyaannya sirna ketika ponsel Noah bergetar.
