53 | He's the Only Reason Why

1.6K 156 5
                                    

Halo, apa kabar?

Maaf banget update malam-malam. Dini hari deh. Udah pada tidur ya? Gapapa, baca kalau sempat aja.

Oh iya, ada kabar baik. Aku udah pilih mana cerita baru yang mau keluar duluan. Nanti, bareng sama part depan aku publish ceritanya. Prolognya juga sudah jadi. Stay tune!

Ps : kalau suka lagu justin, bisa nih dengerin yang satu ini. Apa lagi buat yang bagian bawah.

Happy reading!

I won't let us just fade away. After all that we've been through.

Mark My Words - Justin Bieber

++++

Russell Federation of Investigation, Manhattan, New York City.

"Tidak bisa!" bantah Agent Phill yang dibarengi dengan suara gebrakan meja.

Hari pertama setelah Tyler menjatuhkan ancamannya.

Waktu baru memasuki pukul delapan pagi dan Andrea sudah tiba di markas sejak dua jam lalu. Hari ini Lucas meminta kepada anggota tim untuk datang lebih awal, setidaknya sebelum Tyler kembali menghubungi mereka. Niat awal Lucas adalah membahas rencana untuk membebaskan Noah. Namun seluruh rencana yang ia pikirkan ditolak mentah-mentah oleh Agent Phill.

"Rencanamu itu hanya akan merugikan RFI! Terdengar mudah namun terlalu banyak risiko. Jika berhasil maka semua akan aman. Jika tidak?"

"Agent Phill, ini baru rencana," ujar Lucas untuk mencari pembelaan.

"Justru karena masih rencana aku harus membatalkannya. Cari cara lain yang lebih aman."

"Waktu kita hanya tinggal dua hari. Menurutku rencana Lucas sudah cukup matang, jika memang dirasa kurang cocok, maka kita bisa menggantinya pada poin-poin tertentu. Aku percaya Andrea bisa melakukannya, Noah juga akan mengerti dengan sendirinya," jelas Felix yang berusaha memberi jalan tengah.

Agent Phill menggeleng lalu mengusap wajahnya kasar. "Ganti semua. Buang rencana itu. Aku tidak peduli apa pun alasannya, susun rencana kalian dari awal." Agent Phill bangkit dari kursinya, bersiap untuk keluar dari ruang IT. "Perlu kalian tahu, lebih baik mengorbankan satu orang yang sudah pasti, dibanding menyelamatkannya namun bergantung pada rencana ketidakpastian. Terkadang bersikap egois itu perlu."

"Sialan," umpat Felix. Ia sudah bersiap untuk menghajar Agent Phill namun berhasil ditahan oleh Andrea.

Dengan posisi yang membelakangi tim, Justin Phill terkekeh pelan. Ia menghentikan langkahnya sejenak lalu kembali berucap dengan nada penuh sindiran. "Aku berharap nantinya tidak ada tindakan bodoh untuk membawa Noah kembali. Hanya berjaga-jaga mengingat salah satu dari kalian punya hubungan lebih dengannya."

Andrea hanya menghela napas panjang setelah mendengar kalimat Agent Phill. Memangnya siapa lagi di sini yang bisa disebut punya hubungan lebih dengan Noah? Hanya dirinya. Andrea tidak terkejut dengan kalimat itu, ia sudah menduga sebelumnya. Mungkin teman-temannya juga sempat berpikiran seperti Agent Phill, namun mereka tidak akan menungkapkannya.

Sejak kemarin memang Andrea tampak tenang dan menurut pada tim. Akan tetapi jauh di dalam hatinya ia ingin sekali menangis, berteriak, meminta Noah untuk kembali. Ia bahkan sempat berpikir untuk mengambil barang-barang itu lalu menyerahkannya pada Tyler. Bodoh memang, Andrea merasa lemah saat itu.

"Jangan dengarkan ucapannya," bisik Bella sembari mengusap pelan pundak Andrea.

Andrea membalas perbuatan Bella dengan tersenyum kecil.

Secret Message (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang