14. Dinner.

28.7K 2.3K 33
                                    

Revisi. Minggu, 25 Oktober 2020.
___________________________________________

MAAP BANGET BARU MUNCUL! NGEGANTING YA?

PART 14. KOMEN YANG BANYAK DONG, KURANG APA GITU? ATAU ADA TYPO? RAMEIN POKOKNYA SAMA KOMENAN KALIAN.

JANGAN LUPA VOTE SAMA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! SELAMAT MEMBACA SEMOGA SUKA!

⭐⭐⭐

14. DINNER.

     MALAM ini tepat, malam yang ditunggu- tunggu oleh Stella. Bagaimana tidak? Dia tak sabar bertemu dengan Devano juga putranya yang misterius itu malam ini. Tepat di makan malam mereka.

"Bunda! Ayo! Stella gak mau telat!" teriak Stella, entah sudah berapa kali dia meneriaki Bundanya.

"Iya sayang, sabar." Raina hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat betapa exitednya Stella.

"Bunda lama ih, Stella kan pengen cepet- cepet ketemu Om Devan!" ujar Stella lagi.

"Iya, ini udah. Cepet ke mobil!" Dengan senang hati Stella menurut. Mereka pun menuju tempat dimana makan malam diadakan.

Sesampainya di restoran yang sudah dipesan, disana tentu saja sudah ada Devano, namun sendiri membuat tanda tanya untuk Stella.

"Om Devan!" panggil Stella mampu membuat seisi Restoran menoleh ke arahnya.

"Stella, jangan teriak- teriak," ujar Raina membuat Stella menampilkan deretan giginya.

"Stella malu Bunda," ujarnya sembari menutupi wajahnya dengan tas yang dia bawa.

Devano menertawakan Stella dari arah meja, Stella duduk tepat disamping kanan Devano yang masih tertawa.

"Om diam gak?" ujar Stella seperti ancaman.

"Kamu lucu," ujar Devano.

"Dari dulu kalau kalau Om lupa!"

"Mulai deh," balas Devano dengan terkekeh diikuti Stella.

"Om kok sendiri? Mana anak Om? Terus Bella sama tante Ratna belom datang?" cerocos Stella dengan segala pertanyaannya.

"Satu- satu sayang, Lihat Om Devan sampai bingung mau jawab yang mana." Raina ikut menanggapi.

"Stella kepo ih," ujar Stella.

"Anak Om mungkin di perjalanan nggak tau mau ikut atau nggak, kalau Bella sama Ratna Om gak tau udah nyampai man-"

"Itu Bella!"

Belum juga ucapan Devano selesai pekikan Stella sudah memotongnya. Membuat Raina menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya.

Bella beserta Ratna terlihat dari arah pintu restoran, mereka melambaikan tangannya ke arah meja Stella.

"Maaf sedikit telat," ujar Ratna ramah.

"Kita juga baru aja nyampe kok Rat," ujar Raina dengan cipika cipiki bersama Ratna.

"Kamu apa kabar Rain?"

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang