58. Sayang?

22.9K 2.1K 985
                                    

Revisi. Minggu, 26 Desember 2021.
______________________________________________________

HAIIII! KANGEN GAKK?

HAPPY READING!

⭐⭐⭐

58. SAYANG!

     STELLA menundukkan kepalanya memegangi tasnya, kakinya bergetar, ingin jatuh rasanya. Tubuhnya lemas sekali, wajahnya panas dan terlihat sangat shock atas apa yang Kevano perbuat beberapa menit lalu.

"Udah nggak marah?" tanya Kevano.

Stella mengangkat kepalanya, menatap Kevano lama. Lalu menunduk lagi karena merasa pipinya makin memerah panas. Kevano malah terkekeh kecil. Dia menarik Stella ke dalam dekapannya.

"Jangan marah lagi," ujar Kevano.

"Gue kangen Lo," ujar Kevano lagi.

Stella diam tak bisa bersuara mendengar ucapan jujur dari bibir Kevano. Dia termenung, masih belum konek.

"Stella?" panggil Kevano membuat Stella tersadar.

"Iya?" jawab Stella dengan nada terkejut.

"Jangan marah lagi, maaf.." ujar Kevano dengan nada lembut manja.

Stella hanya bisa mengangguk lagi dan membuat Kevano tersenyum senang. Saran Deon boleh juga. Kevano melepaskan pelukannya.

"Kita pulang?" tanya Kevano, Stella hanya bisa mengangguk.

Kevano mengantar Stella sampai gerbang depan, dia menyuruh Stella menunggu disana, lalu dia berbalik lagi menuju ke arah parkiran dimana motornya terparkir.

Stella memegangi pipinya yang sedari tadi panas, sembari senyum-senyum sendiri. Tak habis pikir bagaimana bisa Kevano melakukan hal itu kepadanya.

"Stella malu banget ih.." ujarnya.

Stella bahkan mengibaskan kedua tangannya ke area wajah, berharap hawa panas di wajahnya hilang. Stella diam tak berkutik saat motor Kevano berada di depannya.

"Pasang helm dulu," ujar Kevano pada Stella. Cowok itu tiba-tiba memakaikan helm di kepala Stella, membuat Stella lagi-lagi terpaku.

"Cantik banget sihh.." ujar Kevano, Stella tersadar kembali.

"Apa sih!" balas Stella, Kevano terkekeh geli.

"Kenapa pipinya masih merah?" godanya pada Stella, dia menarik pipi pacarnya.

"Kak Kevann.."

Stella menunduk, menyembunyikan rona merah di wajahnya. Sedangkan Kevano, wajahnya terlihat sangat bahagia. Dia menarik Stella dari ke pelukannya dari atas motor.

"Stella Gue balik lagi.." ujar Kevano.

"Gue kangen banget sama Lo.." ujarnya lagi dengan pelan tapi mampu di dengar Stella. Stella balik memeluk pinggang Kevano.

"Stella juga kangen.." balasnya pada Kevan.

Lumayan lama mereka berpelukan di depan gerbang. Sekolah sudah sepi sunyi, kendaraan masih banyak berlalu lalang, beberapa menatap mereka heran.

"Mas, neng!"

Keduanya tersentak, melepaskan pelukan mereka. Di belakang mereka ternyata ada pak satpam yang menggaruk belakang kepalanya bingung.

"Maaf atuh ganggu, gerbangnya mau saya tutup. Udah sore hehe.."

"Kalau mau lanjut pelukan, lebih maju dikit lagi motornya," ujar Pak satpam.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang