52. Stella

27K 2.1K 915
                                    

Revisi. Rabu, 22 September 2021.
______________________________________________________

hai guys <33 siapa yang nunggu Ice boy update?

happy reading!

⭐⭐⭐

52. STELLA.

     SASHA berjalan menuju kursi yang berada di taman, jam istirahat kali ini dirinya merasa senang. Orang yang dia tunggu menghubunginya. Sasha melihat bahu laki-laki itu, dia mengendap-endap. Lantas kedua tangannya menutup mata pria yang sedang menunggunya itu.

"Tebak siapa?" tanya Sasha senang.

Laki-laki itu justru menepis kedua tangannya, dia menatap Sasha datar.

"Gak usah sok deket."

"Alva.." panggil Sasha lirih.

"Varo, gue gak suka nama Alva," ujar Alvaro dengan nada sama. Laki-laki yang sedang bersama Sasha itu memang Alvaro.

Sasha menundukkan kepalanya. "Gak bisa.."

"Ck! Terserah!"

"Kamu kenapa ajak aku kesini?" tanya Sasha lebih berani, dia mengambil duduk disamping Alvaro.

"Denger baik-baik," ujar Alvaro. Sasha mengangguk menatap Alvaro yang juga menatap dirinya.

"Jangan ganggu hubungan Stella sama Kevan," ujar Alvaro to the point. Reaksi Sasha terlihat berpikir sejenak, dia menggelengkan kepalanya.

"Aku nggak ngerti maksud kamu apa," jawabnya.

"Gak usah berlagak bodoh deh," ujar Alvaro pedas. Sasha menggelengkan kepalanya lagi, memegang erat tas selempangnya.

"Aku beneran nggak tau maksud kamu apa, Alva.."

"Jauhi Kevan," ujar Alvaro memperjelas.

"Gue nggak mau lihat Stella sedih, karena Kevan sibuk nurutin mau Lo!" ujar Alvaro lagi mampu menyakiti hati Sasha.

"Jadi kamu panggil aku kesini cuma karena Stella, Alva?"

"Hem."

"Kamu suka Stella banget ya?" tanya Sasha lagi.

"Perlu gue jawab?" tanya Alvaro balik menatap Sasha dengan wajah datarnya. Sasha terdiam.

"Gue bahkan rela nyerahin nyawa gue buat Stella." Alvaro berucap kembali. Sangat sungguh-sungguh. Sasha memandang Alvaro dalam diamnya.

"Kamu sama sekali nggak kangen aku?" tanya Sasha lagi, wajahnya sangat ketara dia sedih sekali mendengar ungkapan dari Alvaro. Alvaro tersenyum miring.

"Gue akan sangat berterima kasih, kalau Lo nggak balik lagi kesini." Alvaro berdiri dari duduknya. Tak memperdulikan Sasha yang mulai meneteskan air matanya itu.

"Ingat Sha, kita selesai. Sejak Lo ninggalin gue tanpa pamit hari itu." Sasha memegang erat tas selempangnya. Dia menangis, Alvaro sama sekali tidak peduli. Dia beranjak dari sana.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang