43. Cafe pinggiran Kota

27K 1.9K 319
                                    

Revisi. Senin, 28 Juni 2021.
______________________________________________________

hallooooooo!

Aku update! Seneng ga?

.

happy reading! komen banyak-banyak!

⭐⭐⭐

43. CAFE PINGGIRAN KOTA.

         PAGI ini pagi minggu, Kevano nampak sudah siap dengan hoodie hitam dan celana jeans-nya. Dia akan pergi pagi ini, mengajak Stella keluar. Sudah cukup dirinya dan Stella berdiaman berhari-hari, Kevano tidak kuat lagi.

Kali ini Kevano yang akan memulai, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga jarak antara dirinya dan Sasha. Dia tidak mau Stella sedih lagi. Dia tidak tahan di diami Stella seperti ini.

Kevano menyugar rambutnya ke belakang, dia sudah siap. Tak lupa membawa jaket, dia segera turun ke bawah.

"Widih! Udah cakep aja pagi-pagi! Mau kemana?" tanya Bella dengan muka bantalnya dari arah dapur sembari mengemil tempe goreng di tangannya.

"Biasa."

Kevano menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya itu, padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tapi Bella masih dengan piyama tidurnya juga rambut cepol asal dan pastinya juga sama sekali belum mandi.

"Pagi pagi udah mau kencan aja, heran!" gerutu Bella. Dia memilih duduk di meja makan.

"Sini ikut sarapan dulu Kev." Suara bass dari Devano menyambutnya.

"Gak perlu," jawab Kevano dingin.

"Kak, makan dulu sini. Mama udah masak banyak," ujar Bella. Tidak ingin ada kecanggungan.

"Gue buru-buru."

"Kevan sarapan dulu ya, please.."

Kevano diam saat Mama tirinya berkata demikian dari arah dapur. Wanita itu berbeda, tubuhnya lebih berisi apalagi perutnya yang sudah kelihatan menonjol.

"Oh iya! Aku lupa sampein, Mama dari kemarin ngidam pengen ditemenin kak Kevan tau," ujar Bella pada Kevano.

Bella menggoyangkan lengan Kevano pelan.

"Kak ikut sarapan ya, temenin Mama. Gue gak mau nanti punya adek ileran," ujar Bella pada Kevano.

"Nggak ada ya keturunan Papa ileran!" sahut Devano sembari tertawa kecil.

"Ih Papa! Kan siapa tau!"

"Kevan duduk sini aja," sela Ratna menggapai tangan Kevano menariknya dan mendudukkan Kevan di kursi yang dia maksud. Di sampingnya.

"Kevan mau makan apa? Rendang?"

"Tadi Mama masak rendang kesukaan kamu sama bi Hanum, dijamin enak!" ujar Ratna sangat semangat.

Kevano diam saja saat Mamanya itu mengambilkan sarapan untuknya. Rendang sangat membangkitkan selera makannya.

"Nah sekarang Kevan cepet makan," ujar Ratna.

ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang